eSports atau electronic sports merupakan jenis olahraga berbasis peralatan elektronik yang kian marak menjadi fenomena dunia kompetisi baru. Walaupun masih sarat dengan kontroversi, sampai saat ini sudah banyak genre eSports yang dipertandingkan di dunia baik dalam format turnamen berskala kecil, komunitas, sampai dengan kejuaraan dunia.
Bagi para pemain video game, eSports tentu bukan istilah baru, namun sejatinya masih banyak yang belum mengetahui tentang eSports walaupun sudah disandingkan dengan olahraga populer lain di dunia seperti sepak bola maupun bola basket. Bahkan eSports sudah termasuk menjadi cabang olahraga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.
Dunia kompetisi elektronik dengan karakteristik olahraga terus berkembang secara dinamis, bertanding satu sama lain untuk menjadi juara dengan keterlibatan audiens dan penonton, membuat dunia eSports medicine pun turut makin berkembang dan harus diperkuat.
Mengenal eSports Medicine
eSports medicine adalah sub-bagian dari sports medicine yang berkonsentrasi pada pencegahan, diagnosis, dan tatalaksana cedera akut maupun kronik yang disebabkan oleh eSports. Selain itu esports medicine memperhatikan kesehatan jangka panjang, keamanan, dan kesejahteraan seluruh atlet yang berpartisipasi di dalam olahraga esports, baik amatir maupun profesional, dewasa maupun anak-anak.
Risiko Cedera pada Atlet eSports
Atlet eSports ternyata berpotensi mengalami cedera dengan karakteristik kompetisi yang dilakukan. Sebuah temuan terbaru pada 65 atlet eSports yang berumur 18–22 tahun yang menilai gaya hidup dan kebutuhan perawatan sports medicine, mendapatkan rata-rata waktu yang dihabiskan untuk latihan antara 5,5–10 jam per hari, dengan kurang dari 40% diantaranya melakukan aktivitas aerobik dan sekitar 15% dilaporkan memiliki waktu sedenter 3 jam atau lebih per hari tanpa berdiri. Atlet eSports dalam studi ini juga memiliki beberapa keluhan cedera akibat olahraga yang dilakukan. Kelelahan pada mata merupakan keluhan terbanyak (56%), diikuti dengan nyeri pada leher dan punggung (42%), pergelangan tangan (36%), dan tangan (32%). Atlet eSports yang kurang aktivitas fisik dan memiliki komposisi tubuh yang buruk disebutkan berkorelasi dengan risiko penyakit dan cedera.
Studi lain di Amerika pada 50 orang atlet eSports menemukan bahwa atlet esports yang berlatih 3 dan 10 jam mengalami keluhan yang serupa, yaitu nyeri pada mata (56%), nyeri pada leher dan punggung bawah (42%), nyeri pada pergelangan tangan (36%), dan nyeri pada tangan (32%).10 Melalui penelitian ini juga disimpulkan bahwa penangan atlet eSports bukan hanya terbatas pada latihan saja, namun dibutuhkan juga peran dokter untuk terlibat dalam upaya pencegahan, penanganan cedera, dan peningkatan performa. Tidak adanya protokol manajemen medis menjadi hambatan dalam melakukan tindakan maupun pengawasan pada atlet eSports sendiri, sehingga lebih jauh diperlukan adanya observasi dan tindak lanjut di kemudian hari.
Pencegahan Cedera pada Atlet eSports
Secara umum, untuk mencegah cedera pada atlet eSports dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut: 4
- Menghindari untuk memajukan posisi kepala terlalu dekat ke arah monitor ketika bermain untuk menjaga dan melatih otot leher.
- Menghindari melihat monitor dalam waktu lama dengan cara mengalihkan pandangan dari layar dalam beberapa waktu, mengambil waktu istirahat dan melihat ke arah objek yang lebih jauh.
- Melakukan gerakan peregangan pergelangan tangan kira-kira 10 detik untuk setiap sisi dengan melakukan gerakan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan.
- Mempertahankan posisi duduk dengan tidak membungkuk dan melakukan gerakan peregangan pada bahu dan pinggang.
Secara khusus, latihan penguatan pada jari dan pergelangan tangan secara konsisten dan berulang dengan beban tali elastis dapat dilakukan untuk mencegah cedera, seperti gerakan abduksi dan ekstensi jari, gerakan ekstensi ibu jari, gerakan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan, gerakan mengulur tendon dan saraf pada pergelangan tangan, gerakan mobilisasi pergelangan tangan, dan gerakan peregangan lengan secara keselurahan.
Hal-hal yang Perlu Menjadi Perhatian
Beberapa hal penting yang harus digarisbawahi dari dampak eSport yang tidak bisa dipandang sebelah mata terlepas dari kontroversi yang ada, adalah:
- Adanya perubahan kultur dalam masyarakat yang akan menjadikan eSport sebagai budaya olahraga baru dan memberikan keuntungan terhadap kehidupan masyarakat.
- Kaitan eSport dalam dunia kesehatan masih perlu ditelaah lebih dalam.
Segera berkonsultasi dengan dokter olahraga apabila ingin menjaga kesehatan dan kebugaran dengan bermain eSports sehingga dapat dipersiapkan latihan penunjang khusus sesuai kondisi fisik masing-masing. Bagaimana pun diperlukan program latihan fisik yang terukur untuk dapat menunjang performa dan mencegah cedera pada eSports.
MDK Farmakologi Olahraga 2022/2023 – Program Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga
Referensi:
- Franks RR, King D, Bodine W, Chisari E, Heller A, Jamal F, et al. AOASM Position Statement on Esports, Active Video Gaming, and the Role of the Sports Medicine Physician. Clin J Sport Med Off J Can Acad Sport Med. 2022 May 1;32(3):e221–9.
- DiFrancisco-Donoghue J, Balentine J, Schmidt G, Zwibel H. Managing The Health Of The Esport Athlete: An Integrated Health Management Model. BMJ Open Sport Exerc Med. 2019 Jan 1;5(1):e000467.
- DiFrancisco-Donoghue J, Werner WG, Douris PC, Zwibel H. Esports Players, Got Muscle? Competitive Video Game Players’ Physical Activity, Body Fat, Bone Mineral Content, and Muscle Mass In Comparison To Matched Controls. J Sport Health Sci. 2022 Nov;11(6):725–30.
- eTools : Computer Workstations | Occupational Safety and Health Administration [Internet]. Diambil dari: https://www.osha.gov/etools/computer-workstations
- EsportsHealthcare. Gamer injury prevention: 10 exercises to protect your career – Esports Healthcare [Internet]. 2020. Diambil dari: https://esportshealthcare.com/gamer-injury-prevention/
- Winchester U of. Mental healthcare provision can be informed by findings from new study of esports athletes [Internet]. University of Winchester. Diambil dari: https://www.winchester.ac.uk/news-and-events/press-centre/media-articles/mental-healthcare-provision-can-be-informed-by-findings-from-new-study-of-esports-athletes.php