Penyakit hati berlemak non-alkoholik (NAFLD) menjadi salah satu masalah kesehatan global yang mengkhawatirkan, terutama di kalangan mereka yang memiliki gaya hidup sedenter. Penyakit ini tidak hanya mengancam kesehatan hati, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2. Banyak yang mencoba mengatasi masalah ini dengan berbagai jenis latihan fisik, namun pertanyaannya: mana yang lebih efektif, latihan interval intensitas tinggi (HIIT) atau latihan kontinu intensitas sedang (MICT)?
Metode HIIT dan MICT telah menjadi dua pendekatan latihan yang populer untuk mengurangi lemak hati. HIIT dikenal dengan pola latihannya yang intens namun singkat, sementara MICT lebih fokus pada durasi latihan yang lebih lama dengan intensitas yang stabil. Kedua metode ini memiliki kelebihan masing-masing, tetapi penelitian masih terbagi mengenai mana yang lebih unggul dalam mengurangi lemak hati pada penderita NAFLD.
HIIT vs MICT: Pertarungan Efektivitas
Menurut kajian sebuah meta-analisis, baik HIIT maupun MICT efektif dalam mengurangi lemak hati pada pasien dengan NAFLD. Studi ini menganalisis data dari 19 uji klinis dengan 745 peserta dan menemukan bahwa kedua jenis latihan ini memberikan penurunan lemak hati yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Namun, yang menarik adalah tidak ada perbedaan signifikan antara HIIT dan MICT dalam hal efektivitas pengurangan lemak hati. Meskipun HIIT sering dipromosikan sebagai pilihan yang lebih efisien karena membutuhkan waktu yang lebih singkat, hasil meta-analisis menunjukkan bahwa ketika dihitung dalam jangka waktu yang lebih lama, kedua metode ini memiliki dampak yang hampir sama terhadap penurunan lemak hati. Hal ini menunjukkan bahwa bagi mereka yang mungkin kesulitan melakukan HIIT karena intensitasnya, MICT bisa menjadi alternatif yang sama efektifnya.1
Mengapa HIIT dan MICT Sama Efektifnya?
Salah satu alasan utama mengapa HIIT dan MICT menunjukkan efektivitas yang serupa mungkin terletak pada mekanisme fisiologis yang dipicu. HIIT, dengan intensitasnya yang tinggi, mampu meningkatkan konsumsi oksigen pasca-latihan lebih tinggi dibandingkan MICT, yang berarti tubuh terus membakar kalori bahkan setelah latihan selesai.2 Di sisi lain, MICT, meskipun lebih rendah intensitasnya, memberikan durasi latihan yang lebih lama, memungkinkan pembakaran kalori yang lebih berkelanjutan selama latihan.3 Faktor lain yang mungkin berkontribusi adalah adaptasi tubuh terhadap latihan yang berkelanjutan. MICT, dengan intensitas yang moderat, memungkinkan tubuh untuk beradaptasi lebih baik terhadap stres latihan, yang pada akhirnya juga memberikan efek positif terhadap pengurangan lemak hati.4 Selain itu, penelitian oleh Sullivan et al.5 menunjukkan bahwa latihan fisik dapat secara signifikan mengurangi kandungan trigliserida intrahepatik dan meningkatkan kinetika lipid tanpa memerlukan penurunan berat badan yang signifikan, yang menyoroti manfaat dari kedua pendekatan latihan ini.
Menemukan Latihan yang Tepat
HIIT dan MICT telah terbukti efektif dalam mengurangi lemak hati pada pasien dengan NAFLD. Meskipun HIIT sering dipuji karena efisiensinya, MICT menawarkan alternatif yang sama efektifnya bagi mereka yang mungkin lebih nyaman dengan latihan intensitas sedang yang lebih lama. Dalam memerangi NAFLD, yang paling penting adalah konsistensi dalam latihan, bukan hanya memilih metode mana yang lebih baik. Pilihan antara HIIT dan MICT sebaiknya disesuaikan dengan preferensi individu, kondisi fisik, dan ketersediaan waktu. Oleh karena itu, temukan jenis latihan yang paling cocok untuk Anda dan mulailah bergerak menuju hidup yang lebih sehat dan diskusikan hal ini dengan dokter olahraga. Konsistensi adalah kunci kekuatan Anda dalam berolahraga
Referensi:
- Sabag, A., Barr, L., Armour, M., Armstrong, A., Baker, C. J., Twigg, S. M., & Johnson, N. A. (2022). The effect of high-intensity interval training vs moderate-intensity continuous training on liver fat: A systematic review and meta-analysis. The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, 107(3), 862-881.
- Keating, S. E., Johnson, N. A., Mielke, G. I., & Coombes, J. S. (2015). A systematic review and meta-analysis of interval training versus moderate-intensity continuous training on body adiposity. Obesity Reviews, 16(5), 437-450.
- Johnson, N. A., Keating, S. E., & George, J. (2009). Exercise and the liver: Implications for therapy in fatty liver disorders. Journal of Hepatology, 51(2), 431-440.
- Hallsworth, K., Fattakhova, G., Hollingsworth, K. G., Thoma, C., Moore, S., Taylor, R., ... & Trenell, M. I. (2015). Resistance exercise reduces liver fat and its mediators in non-alcoholic fatty liver disease independent of weight loss. Gut, 60(9), 1278-1283. https://doi.org/10.1136/gut.2011.242073
- Sullivan, S., Kirk, E. P., Mittendorfer, B., Patterson, B. W., Klein, S. (2012). Randomized trial of exercise effect on intrahepatic triglyceride content and lipid kinetics in nonalcoholic fatty liver disease. Hepatology, 55(6), 1738-1745.