Cedera rotator cuff merupakan salah satu masalah yang umum terjadi, terutama di kalangan individu yang aktif secara fisik atau mereka yang terlibat dalam pekerjaan dengan gerakan repetitif di atas kepala. Nyeri dan keterbatasan gerak yang diakibatkan oleh cedera ini bisa sangat mengganggu kualitas hidup. Meskipun suntikan kortikosteroid sering digunakan untuk meredakan nyeri dengan cepat, efektivitas jangka panjangnya masih menjadi perdebatan. Sebaliknya, latihan fisik progresif telah terbukti sebagai pendekatan yang lebih berkelanjutan dalam pemulihan cedera rotator cuff, yang tidak hanya mengurangi nyeri tetapi juga memperbaiki fungsi bahu secara keseluruhan.
Rotator cuff adalah sekelompok otot dan tendon yang mengelilingi bahu dan menghubungkan tulang belikat (skapula), selangka (klavikula) serta lengan atas (humerus), yang berperan penting dalam stabilitas serta gerakan bahu. Cedera pada rotator cuff dapat terjadi karena berbagai alasan, mulai dari trauma akut hingga degenerasi kronis yang berhubungan dengan penuaan atau aktivitas berulang. Dua pendekatan utama dalam pengobatan cedera ini adalah suntikan kortikosteroid dan latihan fisik progresif. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa latihan fisik yang dilakukan secara bertahap dan terarah menawarkan hasil pemulihan yang lebih baik, dengan manfaat jangka panjang yang signifikan.
Latihan Fisik Progresif untuk Membangun Kekuatan Bahu
Latihan fisik progresif melibatkan serangkaian gerakan yang dirancang untuk memperkuat otot-otot bahu secara bertahap.
- Pada tahap awal, latihan fokus pada gerakan ringan yang bertujuan untuk mengembalikan kekuatan dan stabilitas otot yang melemah akibat cedera. Latihan seperti rotasi eksternal dan internal, serta abduksi dan fleksi dengan menggunakan resistance band atau beban ringan, sangat efektif dalam mengaktifkan otot-otot rotator cuff serta memperbaiki fungsi otot secara bertahap tanpa menyebabkan stres tambahan pada bahu.1
- Dalam jangka panjang, program latihan yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan kekuatan bahu dan mencegah cedera berulang. Pasien yang secara konsisten melakukan latihan penguatan ini cenderung memiliki hasil pemulihan yang lebih baik dan dapat kembali ke aktivitas normal lebih cepat dibandingkan dengan mereka yang hanya menerima perawatan pasif seperti suntikan kortikosteroid.2
Dengan memperkuat otot-otot pendukung bahu, latihan ini tidak hanya membantu pemulihan tetapi juga memberikan perlindungan terhadap cedera di masa depan.
Gerakan Bahu yang Mengembalikan Mobilitas
Fleksibilitas adalah salah satu elemen kunci dalam pemulihan cedera rotator cuff. Tanpa fleksibilitas yang memadai, otot dan tendon di sekitar bahu bisa menjadi kaku, mengakibatkan keterbatasan gerak yang menyulitkan aktivitas sehari-hari. Latihan mobilitas, seperti peregangan bahu dan rotasi internal serta eksternal, bertujuan untuk meningkatkan rentang gerak dan menjaga elastisitas otot dan tendon.
Penelitian telah menunjukkan bahwa latihan mobilitas dapat secara signifikan mengurangi kekakuan pada bahu yang cedera, memungkinkan peningkatan aliran darah ke area tersebut dan mempercepat proses penyembuhan. Selain itu, menjaga fleksibilitas otot-otot rotator cuff juga penting untuk mencegah cedera berulang. Dengan rutin melakukan latihan ini, pasien dapat mengembalikan dan mempertahankan mobilitas penuh, yang penting untuk menjalani aktivitas sehari-hari tanpa rasa sakit atau keterbatasan. 3
Pemulihan Aktivitas Harian sebagai Latihan Fungsional
Setelah kekuatan dan fleksibilitas mulai pulih, fokus latihan beralih ke latihan fungsional, yang dirancang untuk mengembalikan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Latihan fungsional melibatkan gerakan-gerakan yang meniru aktivitas harian seperti mengangkat barang, meraih benda di atas kepala, atau mendorong pintu. Tujuan dari latihan ini adalah untuk memastikan bahwa bahu dapat bergerak dengan lancar dan kuat dalam berbagai posisi yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Latihan fungsional sangat penting karena dapat mengintegrasikan hasil dari latihan penguatan dan mobilitas ke dalam gerakan yang lebih kompleks dan mendekati kondisi nyata. Penelitian menunjukkan bahwa pasien yang melakukan latihan fungsional secara teratur memiliki hasil pemulihan yang lebih cepat dan mampu kembali ke aktivitas normal mereka tanpa rasa sakit atau keterbatasan gerak.4 Dengan kata lain, latihan fungsional memastikan bahwa bahu yang pulih tidak hanya kuat dan fleksibel, tetapi juga siap untuk digunakan dalam berbagai aktivitas yang membutuhkan gerakan dinamis.
Mengapa Memilih Latihan Fisik Progresif?
Latihan fisik progresif adalah solusi jangka panjang yang terbukti efektif dalam pemulihan cedera rotator cuff dengan fokus pada peningkatan kekuatan, fleksibilitas, dan fungsionalitas bahu. Pendekatan ini juga mengurangi risiko kekambuhan dan memberikan perlindungan tambahan terhadap cedera di masa depan.5
Dengan pendekatan yang tepat, pasien dapat mempercepat proses pemulihan, mengurangi risiko kekambuhan, dan kembali menjalani aktivitas sehari-hari tanpa rasa nyeri. Perlu bagi setiap pasien dengan cedera bahu untuk berdiskusi dengan dokter olahraga untuk mempertimbangkan latihan fisik progresif sebagai bagian integral dari rencana pemulihan, karena pendekatan ini tidak hanya fokus pada pengurangan gejala, tetapi juga pada pemulihan fungsional yang komprehensif.
Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengeluhkan gejala di atas, silakan kunjungi Klinik Kedokteran Olahraga Rumah Sakit Universitas Indonesia untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang sesuai. Fleksibilitas Bahu: Kunci Mobilitas Sehari-hari.
Kepustakaan
- Hopewell, S., Keene, D. J., Marian, I. R., Dritsaki, M., Heine, P., Cureton, L., ... & Lamb, S. E. (2021). Progressive exercise compared with best practice advice, with or without corticosteroid injection, for the treatment of patients with rotator cuff disorders (GRASP): a multicentre, pragmatic, 2×2 factorial, randomised controlled trial. The Lancet, 398(10294), 416-428.
- Kuhn, J. E. (2009). Exercise in the Treatment of Rotator Cuff Impingement: A Systematic Review and a Synthesized Evidence-Based Rehabilitation Protocol. Journal of Shoulder and Elbow Surgery, 18(1), 138-160.
- Griggs, S. M., Ahn, A., & Green, A. (2000). Idiopathic Adhesive Capsulitis: A Prospective Functional Outcome Study of Nonoperative Treatment. The Journal of Bone and Joint Surgery. American Volume, 82(10), 1398–1407.
- Belling Sorensen, A. K., & Jorgensen, U. (2000). Primary Frozen Shoulder: Results of Conservative Treatment. The Journal of Shoulder and Elbow Surgery, 9(3), 205–209.
- Lewis, J. S. (2015). Rotator Cuff Related Shoulder Pain: Assessment, Management and Uncertainties. Manual Therapy, 20(1), 70–82.