(021) 50829292 (IGD) (021) 50829282 Pencarian

Wabah Ular: Ketahui Bagaimana Cara Penanganan Pertama pada Gigitan Ular Berbisa

Gigitan Ular Berbisa

Sahabat RSUI, saat ini masyarakat di berbagai daerah di Indonesia digegerkan dengan kemunculan banyak ular kobra di sekitar rumah dan lingkungan warga. Kemunculan ular kobra yang sekaligus ini membuat keresahan pada masyarakat sekitar terutama di daerah Jabodetabek. Kemuculan ini diduga karena bertepatan pada musim bertelur ular kobra. Ular kobra merupakan ular berbisa dan dapat menyebabkan komplikasi yang fatal bila tergigit oleh ular kobra tersebut. Ular kobra memiliki racun dalam gigitan yang dapat melumpuhkan saraf dan otot mangsa. Beberapa pekan terakhir, telah terdapat laporan kasus mengenai korban gigitan ular. Oleh karena itu, masyarakat di himbau untuk meningkatkan kewaspadaan.

Gigitan ular berbisa di dunia telah memakan korban hingga 4,5 juta orang setiap tahun. Jumlah tersebut mengakibatkan luka serius pada 2,7 juta pada penderita dan sekitar 125 ribu nyawa meninggal oleh karena gigitan tersebut. WHO telah mengumumkan bahwa gigitan ular beracun merupakan kasus tertinggi kategori neglected tropical disease (NTD). Dari data yang didapatkan bahwa dalam 5 tahun terakhir terdapat 135.000 kasus gigitan ular pertahun di Indonesia. Terdapat sekitar lebih dari 2000 spesies ular di dunia dan sekitar 200 spesies yang berbisa dimana Indonesia merupakan habitat untuk banyak spesies ular berbisa.

Apa Saja Gejala dan Tanda Gigitan Ular Berbisa?

Gejala dan tanda dari gigitan ular dapat bervariasi dari ringan hingga fatal seperti kematian. Gejala dan tanda gigitan ular dapat berupa tanda lokal dan tanda sistemik (kerusakan organ). Tanda dan gejala lokal yaitu:

  1. Tanda gigitan ular (Bite marks)
  2. Nyeri disekitar area gigitan
  3. Perdarahan  atau lebam pada area gigitan
  4. Kesemutan atau baal pada area gigitan
  5. Reaksi alergi

Sedangkan gejala sistemik, menunjukan telah terjadi kerusakan yang lebih berat melibatkan organ-organ tubuh dan dapat berakhir fatal yaitu kematian, yaitu:

  1. Kehilangan kesadaran atau pingsan
  2. Kelumpuhan
  3. Kesulitan bernapas (gagal napas)
  4. Nyeri pada seluruh tubuh
  5. Perdarahan luas
  6. Gangguang penglihatan
  7. Berdebar-debar
  8. Mual dan muntah
  9. Henti jantung

Bagaimana Penanganan Pertama pada Gigitan Ular Berbisa?

Apabila terjadi kasus gigitan ular pada sahabat sehat atau warga, maka langkah awal yang harus sahabat RSUI lakukan yaitu:

  1. JANGAN PANIK, tetap tenang. SEGERA meminta BANTUAN
  2. SEGERA membawa korban ke RUMAH SAKIT. Pasien gigitan ular harus diobservasi minimal 24 jam di rumah sakit.
  3. IDENTIFIKASI jenis ular, bila dapat dilakukan. Ingat bentuk, warna, dan ukuran ular yang menggigit.

Ada beberapa tindakan salah kaprah dalam penanganan korban gigitan ular yang malah dapat membahayakan korban dan penolong seperti berusaha mengisap darah korban supaya racun dapat keluar. Tindakan yang Sahabat RSUI harus lakukan dan tidak diperbolehkan dalam menangani korban gigitan ular dirangkum pada tabel dibawah yaitu, yaitu:

Do's (harus dilakukan) :

  1. Istirahatkan korban dan minimalisir gerakan
  2. Letakkan luka gigitan lebih rendah daripada posisi tubuh lain
  3. Tandai dan bersihkan luka gigitan namun jangan berlebihan
  4. Longgarkan pakaian dan lepaskan aksesoris seperti perhiasan/jam tangan
  5. Pantau tanda-tanda kegawatan

Dont's (jangan dilakukan) :

  1. Jangan mengisap darah untuk mengeluarkan racun
  2. Jangan mengikat/memasang  turniket pada luka
  3. Jangan memanipulasi luka gigitan seperti menyayat, memijit, atau menekan luka
  4. Jangan memberikan obat pereda nyeri atau obat-obatan herbal/jamu atau berbau klenik
  5. Jangan mencoba untuk mengejar atau menangkap ular

Bagaimana Cara Pencegahan Gigitan Ular?

Gigitan ular dapat sangat berbahaya sehingga sangat penting Sahabat RSUI untuk mengetahui bagaimana mencegah agar Sahabat RSUI atau rekan/keluarga tidak digigit ular. Beberapa langkah yang dapat Sahabat RSUI lakukan yaitu:

  1. Jika melihat ular, jangan pernah mencoba untuk mengganggu ataupun menangkapnya.
  2. Jika melihat ular, sebaiknya Sahabat RSUI jangan bergerak agar ular tidak merasa terancam.
  3. Hindari berpergian malam hari ke tempat ke tempat yang dapat menjadi habitat ular, misalnya ke hutan, kebun, atau sawah.
  4. Kenakan celana panjang yang tebal dan sepatu bot saat bepergian ke tempat yang dapat menjadi habitat ular, misalnya ke hutan, kebun, atau sawah.
  5. Jangan pernah memasukkan tangan ke dalam lubang, saluran air, atau celah batu. Gunakan dahan atau tongkat untuk meraih sesuatu bila memang diperlukan.

Cara mencegah ular masuk ke rumah: 

  1. Bersihkan rumah dari tumpukan sampah, sisa makan, kardus, tong, dan lain-lainya
  2. Ular tidak suka bau yang tajam, gunakan pembersih lantai atau kapur barus
  3. Tutup semua lubang air dan selokan.

Setelah dilakukan pertolongan pertama, segera bawa korban ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan selanjutnya.

Referensi:

  1. World Health of Organization (2016). Guidelines for the Management of Snake-Bites.
  2. Mayo Clinic (2019). Snakebites: First Aid.
  3. Johns Hopkins (2019). Snake bites.

Source foto: https://www.freepik.com/