Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL) merupakan salah satu prosedur terapi batu saluran kemih (BSK). ESWL menggunakan gelombang kejut untuk memecah batu ginjal yang kemudian dapat dikeluarkan melalui saluran kemih. Banyak orang yang sebelumnya mungkin memerlukan operasi besar untuk menghilangkan batu ginjal sekarang dapat diobati dengan ESWL tanpa harus melakukan satu sayatan pun.
Dokter urologi menyarankan ESWL pada pasien dengan batu saluran kemih berukuran kurang dari 20 mm karena pada ukuran tersebut, tindakan ini memiliki stone free rate (SFR) yang tinggi (75%) dan merupakan pilihan lini utama untuk batu tersebut. Namun, bila BSK ditemukan pada daerah inferior kaliks (bagian bawah ginjal), maka ESWL tidak disarankan karena memiliki angka SFR yang lebih rendah, maka harus diterapi secara primer dengan modalitas lain, seperti percutaneous nephrolithotomy (PCNL). Batu berukuran besar (lebih dari 20 mm) juga tidak disarankan diterapi dengan ESWL karena membutuhkan pengulangan prosedur dan berkaitan dengan peningkatan risiko obstruksi saluran kemih bagian atas yang lebih tinggi.
Riwayat medis yang mendetail, bersama dengan pemeriksaan fisik yang lengkap, harus dilakukan untuk menyingkirkan segala kontraindikasi tindakan ESWL. Investigasi dilakukan dengan tujuan mengevaluasi karakteristik batu (lokasi, posisi, jumlah, ukuran dan kekerasan batu). CT scan adalah tes paling sensitif dalam menentukan seluruh karakteristik batu dan mengidentifikasi komplikasi yang ada.
Tanda-tanda vital termasuk tekanan darah harus dievaluasi. Obesitas dapat mempengaruhi hasil ESWL karena jarak kulit ke batu kurang dari 10 cm merupakan prediktor independen dari tingkat keberhasilan ESWL. Wanita hamil dan pasien dengan aneurisma aorta abdominal besar atau gangguan pendarahan yang tidak terkontrol sebaiknya tidak diterapi dengan ESWL. Individu yang menggunakan pemacu jantung (pacemaker) harus dievaluasi secara menyeluruh oleh seorang ahli jantung, bila hendak menjalankan prosedur ESWL.
Prosedur ESWL biasanya memerlukan waktu sekitar satu jam, tetapi durasinya dapat bervariasi tergantung pada ukuran dan jumlah batu. Selama prosedur, pasien terbangun dan berbaring di atas meja perawatan khusus di ruangan yang dilengkapi dengan mesin gelombang kejut dan peralatan pencitraan. Setelah diberikan obat antinyeri, seorang dokter urologi menggunakan sinar-X, dan terkadang dikombinasikan dengan ultrasonografi, untuk menentukan lokasi batu secara tepat. Pasien ditempatkan dalam posisi yang optimal untuk pengiriman gelombang kejut kepada batu-batu. Selanjutnya, serangkaian gelombang kejut, berjumlah berkisar dari beberapa ratus hingga beberapa ribu kejutan, diarahkan ke batu-batu tersebut. Dokter urologi menyesuaikan kekuatan dan waktu gelombang kejut sesuai kebutuhan untuk efektif memecah batu-batu tersebut.
Proses pemecahan batu dengan ESWL bisa menghasilkan beberapa komplikasi, seperti pemecahan yang tidak lengkap dengan fragmen yang tersisa dan menyebabkan sumbatan ureter (yang dikenal sebagai steinstrasse), pembentukan hematoma perirenal (perdarahan sekitar ginjal), subkapsular (di bawah lapisan luar ginjal), atau intrarenal (dalam ginjal), cedera pada parenkim ginjal (bagian dalam ginjal yang berperan dalam melakukan fungsi utama ginjal), serta terkadang luka pada saluran pencernaan dengan tingkat kejadian global yang rendah sekitar 1.8%. Selain itu, terdapat risiko infeksi yang terkait dengan prosedur ini. Oleh karena itu, pemantauan dan penanganan yang hati-hati diperlukan selama dan setelah ESWL untuk mengurangi risiko komplikasi ini.
Dalam prosedur ESWL, penting untuk memahami panduan perawatan pascaoperasi agar pemulihan berjalan dengan baik. Pasien dapat kembali ke diet normal setelah tindakan, meskipun mual ringan mungkin terjadi dalam beberapa jam pertama. Istirahat selama 24 jam setelah operasi direkomendasikan, dan aktivitas normal dapat dilanjutkan setelah itu. Nyeri dapat dikendalikan dengan obat nyeri. Tanda-tanda yang mengkhawatirkan, seperti demam tinggi atau urine berdarah yang persisten, harus segera dilaporkan kepada dokter. Dalam semua hal, penting untuk mengikuti instruksi dokter dan menjalani perawatan pascaoperasi dengan baik untuk memastikan pemulihan yang optimal.
Penting bagi Sahabat RSUI untuk segera menghubungi dokter dan memeriksakan diri untuk mendapatkan solusi terbaik untuk batu saluran kemih serta pengobatan yang tepat guna meminimalisasi akibat yang mungkin terjadi.
Referensi:
- Manzoor H, Saikali SW. Renal Extracorporeal Lithotripsy. [Updated 2023 Jul 25]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560887/
- Rasyid N, Kusuma GW, Atmoko W. Panduan Penatalaksanaan Klinis Batu Saluran Kemih. Ikatan Ahli Urologi Indonesia. 2018
- McAninch JW, Lue TF. eds. Smith & Tanagho's General Urology, 19e. McGraw Hill; 2020.
- https://www.alaskaurology.com/wp-content/uploads/Website-ESWL-Post-Op.pdf