(021) 50829292 (IGD) (021) 50829282 Pencarian

Memahami Perbedaan antara TURP dan TUERP dalam Pengobatan Pembesaran Prostat

Pembesaran prostat jinak (PPJ) adalah kondisi umum pada pria yang dapat menyebabkan gejala seperti kesulitan buang air kecil dan peningkatan frekuensi buang air kecil. Untuk mengetahui lebih banyak mengenai PPJ (KLIK). Dua prosedur bedah yang sering digunakan untuk mengatasi PPJ adalah Transurethral Resection of the Prostate (TURP) dan Transurethral Enucleation and Resection of the Prostate (TUERP). Meskipun keduanya bertujuan untuk mengurangi gejala PPJ, terdapat perbedaan signifikan dalam pendekatan dan teknik masing-masing.

Transurethral Resection of the Prostate (TURP)

TURP adalah prosedur bedah yang telah menjadi standar emas dalam pengobatan PPJ selama beberapa dekade. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan instrumen khusus yang dimasukkan melalui saluran kemih bagian bawah (uretra) untuk “mengerok” prostat yang menyebabkan penyumbatan saluran kencing. Dokter akan menggunakan alat elektrokauter untuk memotong jaringan prostat yang berlebihan.

Kelebihan TURP termasuk prosedur yang efektif dan relatif cepat, dengan pemulihan pascaoperasi yang umumnya lebih singkat dibandingkan dengan metode bedah terbuka. Namun, TURP juga memiliki risiko efek samping seperti perdarahan, infeksi, dan ejakulasi mundur.

Transurethral Enucleation and Resection of the Prostate (TUERP)

TUERP adalah metode yang lebih modern dan inovatif dalam pengobatan PPJ. Metode ini memanfaatkan teknologi endoskopi dan elektrokauter untuk menghilangkan jaringan prostat yang membesar. TUERP melibatkan enukleasi atau pengangkatan inti prostat, yang kemudian diikuti oleh proses reseksi untuk menghilangkan sisa-sisa jaringan.

Kelebihan TUERP terletak pada kemampuannya untuk menghilangkan volume prostat yang lebih besar dengan risiko perdarahan yang lebih rendah dibandingkan TURP. Proses enukleasi memungkinkan dokter untuk mengangkat bagian prostat yang lebih signifikan tanpa menyebabkan kerusakan pada struktur sekitarnya. Pemulihan pasien setelah TUERP juga cenderung lebih cepat dibandingkan TURP.

Sementara TURP telah menjadi standar dalam pengobatan PPJ selama bertahun-tahun, TUERP muncul sebagai alternatif yang menjanjikan dengan keuntungan tertentu. Pemilihan antara TURP dan TUERP sebaiknya didasarkan pada evaluasi kondisi spesifik pasien, ukuran prostat, dan preferensi pasien dan dokter. Kedua prosedur ini memiliki kelebihan dan risiko masing-masing, dan penting bagi pasien untuk mendiskusikan opsi-opsi ini dengan dokter mereka sebelum membuat keputusan mengenai perawatan PPJ. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai TUERP di RSUI, silahkan (KLIK) dan luarannya pada tautan terikut (KLIK). Jangan ragu untuk bertanya dan berkonsultasi dengan dokter di RSUI bila Anda mengalami pembesaran prostat jinak. Sebelumnya, Anda juga dapat buat janji dengan dokter melalui website atau nomor telepon RSUI, sehingga tidak perlu menunggu lama saat sesampainya di rumah sakit.

Referensi:

  1. Abdulwahab Al-Radhi M, Lun LK, Safi M, Al-Danakh A, M Al-Kohlany K, Al-Najar A, Al-Sharani H, Al-Azab M, Li X, Wang C. Can bipolar transurethral enucleation of the prostate be a better alternative to the bipolar transurethral resection of the prostate?: A prospective comparative study. Medicine (Baltimore). 2021 May 21;100(20):e25745. doi: 10.1097/MD.0000000000025745. PMID: 34011033; PMCID: PMC8137044.

  2. Palaniappan S, Kuo TL, Cheng CW, Foo KT. Early outcome of transurethral enucleation and resection of the prostate versus transurethral resection of the prostate. Singapore Med J. 2016 Dec;57(12):676-680. doi: 10.11622/smedj.2016026. Epub 2016 Feb 15. PMID: 26875682; PMCID: PMC5165175.