(021) 50829292 (IGD) (021) 50829282 Pencarian

Sering Berkendara Motor, Apakah Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Disfungsi ereksi (DE) adalah masalah kesehatan masyarakat global yang mempengaruhi beragam aspek kehidupan penderitanya, seperti: kualitas hidup, hubungan interpersonal, pekerjaan, dan sosial. Pengemudi kendaraan umum dan semua pengendara sepeda motor merupakan kelompok berisiko tinggi yang dapat mengalami disfungsi ereksi. Secara global, prevalensi disfungsi ereksi pada populasi umum berkisar antara 15% hingga 66,9% di berbagai negara di dunia.

Seseorang dikatakan mengalami disfungsi ereksi ketika orang tersebut kesulitan mencapai ereksi atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk melakukan hubungan seks secara memuaskan. Di sisi lain, ereksi dapat terjadi berkat berbagai sistem yang terkoordinasi dengan baik. Perlu diketahui pula bahwa disfungsi ereksi dapat dibagi menjadi 2 kategori umum berdasarkan mekanisme terjadinya menurut International Society of Impotence Research yaitu organik dan psikogenik. Organik berarti terdapat gangguan pada pembuluh darah di daerah penis, gangguan pada persarafan, dan gangguan pada struktur anatomi. Sementara faktor psikologis lebih banyak behubungan dengan Kesehatan mental seseorang dan tingkat stres yang dialaminya.

Terdapat berbagai kondisi yang dapat meningkatkan terjadinya disfungsi ereksi. Berdasarkan penelitian, terdapat beberapa faktor risiko terjadinya disfungsi ereksi, yaitu: 

  • kondisi medis (hipertensi, diabetes melitus, obesitas, penyakit jantung, gejala saluran kemih bagian bawah),
  • gaya hidup tidak sehat (merokok, penggunaan alkohol, aktivitas fisik),
  • penggunaan obat antihipertensi,
  • riwayat cedera perineum (area selangkangan),
  • operasi terutama operasi prostat,
  • faktor psikologis (stres psikologis, peningkatan kecemasan, depresi, masalah interpersonal, kualitas hidup yang buruk),
  • pengendara sepeda motor.

Penelitian sebelumnya menunjukkan peningkatan kejadian disfungsi ereksi yang lebih tinggi secara signifikan di antara pengendara sepeda motor dibanding dengan kelompok bukan berkendara. Hal ini terjadi akibat kompresi perineum (selangkangan) oleh sadel dan getaran mesin selama bersepeda motor yang dapat dapat merusak aliran pembuluh darah dan persarafan ke penis dan struktur perineum lainnya, sehingga meningkatkan risiko disfungsi ereksi. Selain itu, perilaku dan gaya hidup yang berbahaya seperti merokok, konsumsi alkohol, dan penyalahgunaan obat lain juga merupakan faktor risiko penting untuk disfungsi ereksi.

Untuk orang-orang yang sering berkendara dengan sepeda motor tidak perlu khawatir karena ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah disfungsi ereksi. Pastikan Anda tidak mengendarai motor dalam durasi waktu yang lama dan beristirahat secara berkala. Modifikasi gaya hidup merupakan pencegahan yang paling utama. Kebiasaan yang buruk, seperti merokok dan mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko, sehingga memiliki kebiasaan yang kurang baik tersebut, lebih rentan menderita disfungsi ereksi. Hal yang bisa dilakukan adalah mulai melaksanakan pola hidup yang sehat, terutama beraktivitas fisik secara rutin dan memakan makanan yang bergizi dengan sayur dan buah-buahan. Selain kebiasaan yang baik, kondisi psikologis juga berperan penting karena dapat berkontribusi dalam menyebabkan disfungsi ereksi. Menghindari dan mengatasi stres serta ansietas dapat menurunkan terjadinya disfungsi ereksi.

Disfungsi ereksi tidak hanya merupakan penyakit tunggal yang berdiri sendiri, sebaliknya disfungsi ereksi juga dapat menjadi salah satu tanda bahwa seseorang mungkin mengalami gangguan pada faktor yang sudah disebutkan pada paragraf sebelumnya. Maka ketika seseorang mengalami disfungsi ereksi sebaiknya memeriksakan diri ke dokter spesialis urologi agar dapat dicari apa yang menjadi penyebab dari disfungsi ereksi tersebut.

Referensi:

  1. Adesola A, Imhasoloeva M, Akinsulore A. Prevalence and correlates of erectile dysfunction among long-distance commercial vehicle drivers and commercial motorcycle riders in Ibadan Nigeria: a comparative cross-sectional study. Afr Health Sci. 2022 Sep;22(3):1-12. doi: 10.4314/ahs.v22i3.3. PMID: 36910379; PMCID: PMC9993261.
  2. Dean RC, Lue TF. Physiology of penile erection and pathophysiology of erectile dysfunction. Urol Clin North Am. 2005;32(4):379-v. doi:10.1016/j.ucl.2005.08.007
  3. Yafi FA, Jenkins L, Albersen M, Corona G, Isidori AM, Goldfarb S, Maggi M, Nelson CJ, Parish S, Salonia A, Tan R, Mulhall JP, Hellstrom WJ. Erectile dysfunction. Nat Rev Dis Primers. 2016 Feb 4;2:16003. doi: 10.1038/nrdp.2016.3. PMID: 27188339; PMCID: PMC5027992.