Vasektomi, prosedur kontrasepsi pria yang melibatkan pemutusan saluran sperma, seringkali menjadi topik kontroversial yang dihadapi dengan fakta dan mitos. Fakta seputar vasektomi perlu ditegaskan untuk memastikan pemahaman yang akurat dan menyiasati mitos yang mungkin menghambat keputusan seseorang untuk menjalani prosedur ini.
Salah satu fakta penting tentang vasektomi adalah tingkat keberhasilannya yang tinggi. Proses ini merupakan tindakan semi-permanen, namun memiliki tingkat keberhasilan yang mencapai 99%. Dalam beberapa minggu setelah prosedur, sperma tidak lagi ditemukan dalam air mani, sehingga kehamilan dapat dihindari.
Namun, muncul mitos bahwa vasektomi dapat mempengaruhi performa seksual pria. Sebenarnya, vasektomi tidak memiliki dampak negatif secara langsung terhadap fungsi ereksi atau libido. Pria yang menjalani prosedur ini masih dapat menikmati kehidupan seksual yang memuaskan, tanpa perubahan signifikan. Seiring dengan mitos tersebut, muncul pula anggapan bahwa vasektomi dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Ini tidak memiliki dasar ilmiah. Proses pemutusan saluran sperma tidak berpengaruh pada metabolisme atau berat badan pria. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa peningkatan berat badan tidak terkait dengan vasektomi itu sendiri.
Sebuah fakta yang penting adalah vasektomi tidak memberikan perlindungan terhadap Penyakit Menular Seksual (PMS). Meskipun prosedur ini efektif untuk mencegah kehamilan, masih diperlukan penggunaan kondom atau metode kontrasepsi lainnya untuk melindungi diri dari PMS. Di sisi lain, mitos seringkali menyebutkan bahwa vasektomi dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang. Faktanya, risiko komplikasi dari vasektomi sangat rendah. Beberapa pria mungkin mengalami sedikit rasa nyeri atau bengkak setelah prosedur, tetapi ini umumnya bersifat sementara.
Walaupun saluran sperma dapat disambung kembali, penting untuk memahami bahwa vasektomi bukanlah prosedur yang dapat dikembalikan dengan mudah. Meskipun ada prosedur pengembalian vasektomi (vasectomy reversal), keberhasilannya tidak selalu dapat dijamin. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menjalani vasektomi, penting bagi seseorang untuk mempertimbangkan pilihan kontrasepsi dengan matang.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, semakin banyak fakta tentang vasektomi yang terungkap. Penting bagi masyarakat untuk menyadari bahwa mitos seputar vasektomi dapat menghalangi pemahaman yang benar tentang prosedur ini. Dengan memahami fakta-fakta tersebut, seseorang dapat membuat keputusan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan kontrasepsinya.
Referensi:
- Nishtar, N. A., Sami, N., Faruqi, A., Khowaja, S., & Ul-Hasnain, F. (2012). Myths and fallacies about male contraceptive methods: a qualitative study amongst married youth in slums of Karachi, Pakistan. Global journal of health science, 5(2), 84–93. https://doi.org/10.5539/gjhs.v5n2p84
- Shattuck, D., Perry, B., Packer, C., & Chin Quee, D. (2016). A Review of 10 Years of Vasectomy Programming and Research in Low-Resource Settings. Global health, science and practice, 4(4), 647–660. https://doi.org/10.9745/GHSP-D-16-00235