Menyusui memang proses alami, tetapi kenyataannya tidak selalu mudah. Data dari World Health Organization (WHO, 2023) menunjukkan hampir 60% ibu mengalami kesulitan pada minggu pertama menyusui, mulai dari pelekatan yang kurang tepat, puting lecet, ASI yang belum keluar lancar, hingga stres emosional. Karena itu, persiapan sejak masa kehamilan menjadi penting. Konsultasi laktasi dapat dilakukan bahkan sebelum melahirkan idealnya pada usia kehamilan 34–35 minggu terutama bagi calon ibu dengan anak pertama, memiliki masalah bentuk puting, atau pernah mengalami kesulitan menyusui pada anak sebelumnya.

Kabar baiknya, kamu tidak perlu menghadapi semua tantangan itu sendirian. Klinik Laktasi RSUI hadir untuk mendampingi ibu agar proses menyusui menjadi lebih nyaman, efektif, dan berhasil.

Kenapa Proses Menyusui Bisa Terganggu?

1. Perlekatan yang tidak tepat bisa bikin puting lecet dan nyeri
   Jika bayi hanya mengisap puting tanpa memasukkan sebagian besar areola, isapan menjadi tidak efektif dan dapat menyebabkan puting lecet atau bahkan berdarah. Kondisi ini bisa membuat ibu trauma untuk menyusui【AAP, 2022】.
2. Bayi bingung puting (terbiasa dot, lalu kesulitan menyusu langsung)
   Teknik mengisap dot dan payudara berbeda. Dot mengeluarkan susu dengan lebih mudah, sementara menyusu pada payudara memerlukan usaha. Akibatnya, bayi bisa menolak menyusu langsung【UNICEF, 2021】.
3. Stres dan kelelahan menghambat keluarnya ASI
   Stres dapat menurunkan hormon oksitosin—hormon yang memicu refleks pengeluaran ASI (let-down reflex). Meskipun produksi ASI ada, alirannya bisa terhambat【U.S. Office on Women’s Health, 2021】.
4. Minimnya dukungan membuat ibu merasa sendiri dan bingung harus mulai dari mana
   Menyusui itu bukan cuma soal fisik, tapi juga mental. Ibu yang tidak mendapat dukungan dari pasangan, keluarga, atau tenaga kesehatan cenderung lebih mudah menyerah. Padahal, kehadiran pendamping laktasi bisa membantu ibu melewati tantangan awal dan membangun rasa percaya diri.

Awal menyusui itu momen krusial buat keberhasilan ASI eksklusif. Karena itu, ibu butuh pendampingan sejak dini dari tenaga ahli—bukan cuma soal teknik, tapi juga dukungan mental biar proses menyusui nggak jadi beban, tapi jadi pengalaman yang menyenangkan.

Klinik Laktasi RSUI Hadir untuk Kamu, Ibu Hebat

Klinik Laktasi RSUI dirancang khusus untuk:

• Mengatasi masalah menyusui sejak awal
• Mendampingi ibu dalam proses menyusui yang nyaman dan efektif
• Meningkatkan keberhasilan pemberian ASI eksklusif
• Memberi solusi untuk ibu menyusui meski ada kondisi khusus

Fakta: Penelitian menunjukkan bahwa pendampingan laktasi profesional di minggu pertama dapat meningkatkan keberhasilan ASI eksklusif hingga 80%【AAP, 2022】

Tim Klinik Laktasi RSUI

Tenang, kamu akan ditangani oleh tim multidisiplin yang profesional dan suportif, terdiri dari dokter anak, dokter gizi klinik, dokter anestesi, perawat, dan bidan yang paham betul soal laktasi:

dr. Annisa Rahmania Yulman, Sp.A
dr. Fatimah Sania, Sp.A
dr. Andina Nirmala Pahalawati, Sp.A
dr. Amelia Martita, Sp.An, SH, MH, IBCLC
dr. Wahyu Ika Wardhani, M.Biomed, M.Gizi, Sp.GK(K)
dr. Rakhmi Sukmadewanti
dr. Mala Azitha
Ns. Dara Ayu Wardhani, S.Kep
Ns. Mila Sri Wardani, S.Kep
Ns. Suci Widyastuti, S.Kep
Latifa Pertiwi, A.Md.Keb

Mereka siap bantu kamu mulai dari edukasi, konsultasi laktasi, hingga penanganan kasus-kasus menyusui yang lebih kompleks.

Jangan biarkan tantangan menyusui membuatmu menyerah. Konsultasikan segera di Klinik Laktasi RSUI. Tim kami siap membersamai setiap tetes perjuanganmu.Silakan hubungi kami melalui:
📍 Rumah Sakit Universitas Indonesia
      Jl. Prof. DR. Bahder Djohan, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 
📧 Email: rsui@ui.ac.id
📞 (021)50829292
📱 WhatsApp RSUI: 0811 9113913

Referensi:

1. WHO. Breastfeeding Counselling: A Training Course. 2023.
2. American Academy of Pediatrics. Breastfeeding and the Use of Human Milk, 2022.
3. U.S. Office on Women's Health. How stress affects breastfeeding, 2021.
4. UNICEF. The Baby-Friendly Hospital Initiative (BFHI), 2021.