(021) 50829292 (IGD) (021) 50829282 Pencarian

Manfaat Menyusui Bagi Ibu

Menyusui dan ASI tidak dapat dipisahkan. ASI memiliki banyak manfaat tidak hanya bagi bayi, namun juga untuk kesehatan ibu. Menyusui merupakan hak ibu yang harus difasilitasi oleh keluarga maupun pemerintah. Perintah menyusui tertulis dalam kitab suci dan sangat dianjurkan untuk dilakukan.  

Seperti diketahui, ASI memiliki banyak manfaat untuk bayi baik jangka pendek maupun jangka panjang. Manfaat ASI bagi bayi antara lain memberikan nutrisi terbaik selama masa pertumbuhan terutama pada fase ASI eksklusif usia 0-6 bulan, transfer antibodi yang baik dari ibu ke bayi secara langsung, manfaat pencegahan berbagai penyakit infeksi seperti infeksi telinga dan saluran cerna, serta mencegah penyakit diabetes, kanker darah, obesitas, dan asma untuk jangka panjang. Selain itu, terdapat juga manfaat psikologis yang baik dari menyusui bagi anak, yaitu meningkatkan kestabilan mood dan emosi bayi, meningkatkan kemampuan memori, bahasa, dan intelegensi bayi, serta mencegah perilaku antisosial dan autis pada anak. 

Manfaat menyusui dan pemberian ASI ini juga dapat dirasakan oleh ibu, baik manfaat kesehatan fisik maupun kesehatan mental. Ibu yang menyusui dapat menurunkan kecemasan, mood negatif dan stres dibandingkan ibu yang memberikan susu formula untuk bayinya. Ibu menyusui memiliki pengaturan tonus kardiak vagal yang lebih kuat, menurunkan tekanan darah, dan menurunkan reaksi laju nadi dibandingkan ibu yang memberikan susu formula. Hal ini dapat menciptakan status “calm and non-anxious” pada psikis ibu. Menyusui juga dapat menurunkan respon hormon kortisol dalam menghadapi stres sosial dan memiliki respon yang baik dalam berinteraksi serta membangun hubungan. Penelitian lain mengungkapkan bahwa ibu yang menyusui memiliki durasi tidur lebih lama 45 menit disertai gangguan tidur yang lebih rendah dibandingkan ibu yang memberikan susu formula. Menyusui jangka panjang juga berkaitan dengan ekspresi “wajah bahagia” ibu dan dengan menyusui dapat menurunkan ekspresi “wajah marah” seorang ibu.  Banyak penelitian lain juga membuktikan bahwa menyusui dapat mencegah depresi seorang ibu pasca melahirkan. 

Menyusui juga memberikan manfaat untuk kesehatan fisik. Manfaat jangka pendek adalah penurunan berat badan pasca melahirkan serta peningkatan kepekaan ibu dalam merespons tangisan bayi dan tanda lapar bayi. Ibu menyusui juga mengalami “lactational amenorrhea” atau tidak haid selama laktasi yang dapat mencegah kehamilan secara alami selama 6 bulan menyusui eksklusif Manfaat jangka panjang menyusui yang dapat ibu rasakan adalah penurunan risiko diabetes, obesitas, dan penyakit jantung. Perubahan metabolik yang baik selama laktasi dapat menetap bahkan setelah ibu menyapih sehingga dapat menurunkan risiko penyakit kronik jangka panjang. Selama menyusui, terjadi peningkatan sensitivitas insulin yang memiliki efek jangka panjang, karena dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 4-12% Penelitian lain juga menyebutkan bahwa intensitas menyusui juga penting. erjadi peningkatan risiko diabetes tipe 2 sebesar 50% jika ibu tidak menyusui eksklusif dibandingkan dengan ibu yang menyusui eksklusif selama 1-3 bulan. Laktasi memberikan efek yang baik terhadap kadar lemak darah ibu. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa laktasi dapat menurunkan risiko kejadian penyakit kardiovaskular dan faktor risiko metabolik jangka panjang Ibu yang menyusui memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk terjadi hipertensi, diabetes, hiperlipidemia, dan penyakit jantung setelah dilakukan kontrol terhadap faktor sosiodemografi dan gaya hidup lainnya. 

Selain manfaat pada perubahan metabolik yang baik bagi kesehatan, beberapa penelitian menemukan efek antikanker pada ibu menyusui, yaitu menurunkan risiko kanker organ reproduktif. Hal ini diyakini karena menyusui dapat menurunkan pajanan hormon seperti estrogen. Pada suatu penelitian meta-analisis didapatkan angka kejadian kanker payudara lebih tinggi terjadi pada ibu yang tidak menyusui dibanding dengan ibu yang menyusui.  Risiko kanker payudara dapat turun hingga 4,3% setiap satu tahun menyusui yang mengindikasikan bahwa menyusui lebih lama memiliki efek protektif terhadap kanker payudara. Penelitian meta-analisis lain menemukan penurunan risiko kejadian kanker ovarium sebesar 28% pada ibu menyusui minimal 12 bulan dibandingkan ibu yang tidak pernah menyusui. 

Paparan data di atas memperlihatkan bagaimana menyusui sangat baik tidak hanya untuk anak, tetapi juga dapat melindungi ibu dari masalah kesehatan mental dan fisik, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Menyusui eksklusif dan durasi lebih panjang dapat mencapai manfaat optimal untuk kesehatan ibu. Ayo para ibu, jangan ragu untuk menyusui bayi kita secara eksklusif dan dalam waktu lama! Dukungan dari semua pihak sangat diperlukan untuk kesuksesan menyusui seorang ibu. Jika ibu mengalami kesulitan dalam hal menyusui, silahkan datang ke RSUI. RSUI menyediakan layanan laktasi yang terdiri dari dokter dan ners dengan sertifikasi sebagai konselor laktasi. 

Artikel dipublikasikan juga pada Buletin Bicara Sehat Edisi 7, yang dapat di akses melalui (KLIK)

Referensi: 

  1. https://www.cdc.gov/nccdphp/dnpao/features/breastfeeding-benefits/index.html#:~:text=Breastfeeding%20can%20reduce%20the%20mother's,common%20among%20women%20who%20breastfeed
  2. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6096620/
  3. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3508512/