(021) 50829292 (IGD) (021) 50829282 Pencarian

Mengenal Miositis: Kelainan Autoimun pada Otot

Rasa lelah dan lemah pada otot tubuh merupakan keluhan yang sering dikeluhkan oleh banyak orang. Keluhan ini dapat disebabkan oleh berbagai penyebab. Penggunaan obat-obatan, infeksi, masalah persarafan hingga penuaan dapat menjadi penyebab dari keluhan ini. Namun, tidak banyak dari kita yang mengetahui bahwa keluhan kelemahan otot dapat disebabkan oleh penyakit autoimun, suatu peradangan pada otot, yang sering disebut sebagai miositis.

Miositis merupakan suatu penyakit autoimun yang menyerang otot, khususnya otot-otot tubuh maupun otot-otot anggota gerak yang berada pada bagian atas. Penyakit ini memang jarang ditemui, namun dapat berdampak fatal dan membuat kualitas hidup dari pasien menjadi menurun apabila tidak ditangani. Dampak kelemahan otot pada miositis mengakibatkan keterbatasan pergerakan anggota gerak tubuh, sehingga aktivitas pasien akan terganggu dan menyebabkan penurunan kualitas hidup.

Gejala pada miositis dapat berlangsung secara akut (beberapa hari) ataupun subakut (dalam beberapa minggu). Gejala miositis cukup khas sehingga dapat kita kenali. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, miositis umumnya menyerang otot tubuh dan otot anggota gerak yang berada di bagian atas, misalnya otot lengan atas, otot bahu dan otot paha bagian atas. Kelemahan pada otot-otot ini akan membuat pasien sulit melakukan aktivitas yang membutuhkan kekuatan otot tersebut. Misalnya, jika kelemahan terjadi pada lengan atas atau bahu, maka pasien dapat mengeluhkan kesulitan mengangkat lengan untuk melakukan aktivitas fisik sehari-hari eperti mengangkat gayung, menyisir rambut, hingga memakai baju. Kelemahan pada otot bagian atas paha akan menyebabkan pasien kesulitan untuk bangkit berdiri dari posisi duduk, sulit untuk naik dan turun tangga, dan merasa lelah ketika berjalan ataupun berdiri.

Miositis juga dapat disertai dengan gejala kulit, yang disebut sebagai dermatomyositis. Pada dermatomyositis, kelemahan otot disertai dengan adanya manifestasi kulit seperti bengkak dan kemerahan pada kelopak mata bawah, kemerahan pada daerah bahu, kemerehana pada buku-buku jatri tangan, dan kemerahan pada bagian paha atas. Terdapat pula tipe miositis yang dijumpai bersamaan dengan penyakit autoimun lain, disebut sebagai overlap myositis. Pada overlap miositis, dijumpai adanya kelemahan otot serta adanya penyakit autoimun pada jaringan ikat, seperti lupus eritematosus sistemik (LES), sklerosis sistemik (SS), arthritis rheumatoid atau sindrom Sjögren.

Untuk menegakkan diagnosis myositis akibat autoimun, Dokter akan menyarankan pemeriksaan laboratorium dan penunjang. Apabila Sahabat RSUI, memiliki tanda dan gejala terkait myositis, segera konsultasi dengan dokter sehingga mendapat tatalaksana yang terbaik secepatnya.

Jangan ragu untuk bertanya dan berkonsultasi dengan dokter di RSUI bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai myositis. Sebelumnya, juga dapat buat janji dengan dokter melalui website atau nomor telepon RSUI, sehingga tidak perlu menunggu lama saat sesampainya di rumah sakit.

 

Referensi:

  1. Carstens, P. O. and Schmidt, J. (2014) ‘Diagnosis, pathogenesis and treatment of myositis: Recent advances’, Clinical and Experimental Immunology, 175(3), pp. 349–358. doi: 10.1111/cei.12194.
  2. Lundberg, I. E. et al. (2017) ‘EULAR/ACR Classification Criteria for Adult and Juvenile Idiopathic Inflammatory Myopathies and their Major Subgroups HHS Public Access’, Ann Rheum Dis, 76(12), pp. 1955–1964. doi: 10.1136/annrheumdis-2017-211468.EULAR/ACR.
  3. McGrath, E. R., Doughty, C. T. and Amato, A. A. (2018) ‘Autoimmune Myopathies: Updates on Evaluation and Treatment’, Neurotherapeutics, 15(4), pp. 976–994. doi: 10.1007/s13311-018-00676-2.