(021) 50829292 (IGD) (021) 50829282 Pencarian

Pegal atau Lemah Otot akibat Autoimun? Diagnosis dan Penanganannya

Salah satu penyebab kelemahan otot yang jarang diketahui adalah akibat penyakit autoimun. Dalam mendiagnosis dan menentukan tipe dari miositis, dokter akan memperhatikan gejala utama yaitu adanya kelemahan otot, serta adanya gejala penyerta lain seperti gejala kulit, gejala sendi, dan gejala pada paru-paru. Pemeriksaan diagnostik penunjang seperti pemeriksaan laboratorium, elektromiografi, MRI otot, dan biopsi otot dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan.

Pemeriksaan laboratorium yang diambil dengan pemeriksaan darah untuk kelemahan otot akibat autoimun, umumnya adalah untuk pemeriksaan enzim otot dan antibodi. Enzim otot yang diperiksa adalah creatinin kinase, aldolase, SGOT, SGPT, dan LDH. Selain pemeriksaan enzim otot, pemeriksaan antibodi seperti autoantibodi-Jo-1 dapat juga dilakukan untuk membantu mengenali tipe miositis.

Pemeriksaan yang selanjutnya dapat dilakukan adalah pemeriksaan elektromiografi. Pemeriksaan elektromiografi berguna untuk melihat pola hantaran saraf pada otot. Hal ini berguna untuk melihat bagaimana pola kelemahan otot pada pasien. Pemeriksaan radiologi yang dapat dipertimbangkan adalah MRI pada otot yang terlibat, yang dapat menunjukkan gambaran radang pada otot tersebut.

Pemeriksaan tambahan terakhir yang dapat dijadikan pertimbangan untuk mendiagnosis miositis dan menentukan tipe dari miositis adalah pemeriksaan biopsi otot, yaitu mengambil sebagian jaringan otot dan memeriksa jaringan tersebut di bawah mikroskop. Pemeriksaan biopsi otot berguna untuk menentukan jenis miositis. Pemeriksaan biopsi otot umumnya sulit untuk dilakukan karena berupa tindakan pembedahan minor serta membutuhkan keahlian khusus untuk melakukan pengambilan jaringan otot dan pembacaan hasil biopsi jaringan tersebut.

Selain itu, diagnosis miositis dapat menggunakan kriteria miositis yang dikeluarkan oleh American College of Rheumatology-EULAR tahun 2017, yang merupakan pedoman internasional untuk penilaian miositis. Semakin cepat miosistis  terdeteksi, semakin cepat menanganan penyakit miositis dapat dikendalikan.

Pada pasien miositis, dokter akan melakukan tatalaksana dengan pemberian obat-obatan dan fisioterapi. Umumnya tatalaksana awal yang diberikan pada fase akut adalah istirahat terlebih dahulu. Tetapi, pasien tetap melakukan gerakan pasif selama masa akut untuk mencegah kekakuan otot dan sendi. Pasien juga diberikan obat-obatan yang bisa mengatasi radang serta mengendalikan aktivitas sistem imun yang berlebihan yang menyebabkan radang tersebut. Selain itu, diperlukan fisioterapi untuk melatih kekuatan otot. Penatalaksanaan miositis bersifat multidisiplin dan membutuhkan kepatuhan pasien untuk berobat dan fisioterapi.

Jangan ragu untuk bertanya dan berkonsultasi dengan dokter di RSUI bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai myositis. Sebelumnya, juga dapat buat janji dengan dokter melalui website atau nomor telepon RSUI, sehingga tidak perlu menunggu lama saat sesampainya di rumah sakit.

Referensi:

  1. Carstens, P. O. and Schmidt, J. (2014) 'Diagnosis, pathogenesis and treatment of myositis: Recent advances', Clinical and Experimental Immunology, 175(3), pp. 349 - 358. doi: 10.1111/cei.12194.
  2. Lundberg, I. E. et al. (2017) 'EULAR/ACR Classification Criteria for Adult and Juvenile Idiopathic Inflammatory Myopathies and their Major Subgroups HHS Public Access', Ann Rheum Dis, 76(12), pp. 1955 - 1964. doi: 10.1136 / annrheumdis - 2017 - 211468.EULAR/ACR.
  3. McGrath, E. R., Doughty, C. T. and Amato, A. A. (2018) 'Autoimmune Myopathies: Updates on Evaluation and Treatment', Neurotherapeutics, 15(4), pp. 976 - 994. doi: 10.1007 / s13311 - 018 - 00676 - 2.