(021) 50829292 (IGD) (021) 50829282 Pencarian

Nyeri Punggung Bawah: Perlukah X-Ray atau Magnetic Resonance Imaging (MRI)?

Nyeri punggung bawah merupakan salah satu gejala yang paling sering dikeluhkan untuk datang ke layanan medis. Gejala dirasakan berupa mati rasa, kesemutan, kelemahan serta nyeri lokal di sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah hingga menjalar ke tungkai. Nyeri punggung bawah dikelompokkan menurut waktu mulai timbulnya gejala berupa nyeri punggung bawah akut terjadi dalam waktu kurang dari 6 minggu, subakut dalam kurun waktu lebih dari 6 minggu hingga kurang dari 3 bulan serta kronik lebih dari 3 bulan. Penyebab timbulnya nyeri punggung bawah bervariasi mulai dari kekakuan otot punggung, kegemukan, postur tubuh yang buruk seperti duduk dan mengangkat beban dalam posisi membungkuk, menarik beban atau berdiri lama, riwayat jatuh terduduk hingga patah tulang belakang, penyempitan saraf akibat penonjolan bantalan (disc) ruas tulang belakang serta akibat proses penuaan, infeksi dan keganasan.
Individu dengan gejala nyeri punggung bawah yang menetap atau semakin memburuk atau nyeri akibat riwayat jatuh merupakan kandidat untuk dilakukan pemeriksaan radiologi menggunakan media pencitraan. X-Ray (Sinar-X) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) dapat menjadi pilihan yang tepat.    
X-Ray (Sinar-X) 
Pencitraan menggunakan sinar-X merupakan sarana pemeriksaan yang mudah didapat dengan biaya terjangkau dengan dosis radiasi yang kecil. Pemeriksaan ini dapat menilai struktur tulang belakang secara jelas, mencari penyebab dugaan patah tulang belakang akibat jatuh atau akibat proses penuaan serta melihat ada tidaknya pergeseran sendi tulang belakang (spondylolisthesis). Namun pemeriksaan ini tidak optimal untuk menilai struktur otot, saraf dan bantalan ruas tulang belakang. Waktu pengerjaan dibutuhkan sekitar 5 menit.

Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Tidak seperti sinar-X, MRI merupakan pemeriksaan menggunakan prinsip medan magnet yang bebas radiasi. MRI sangat detail dalam menilai ruang tulang belakang (spinal canal), struktur jaringan lunak sekitar tulang belakang meliputi otot-otot, saraf dan bantalan ruas tulang belakang sehingga akurat dalam menentukan penyebab timbulnya nyeri. Pengerjaan MRI bila perlu menggunakan media kontras yang disuntikkan ke pembuluh darah vena untuk menilai dengan jelas kelainan yang didapat. Waktu pengerjaan cukup lama sekitar 30 menit hingga 1 jam.
Unit Radiologi RSUI memiliki fasilitas pesawat sinar-X dan alat MRI yang mutakhir yang dapat membantu untuk mendiagnosis nyeri punggung bawah dengan tepat. Jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter sehingga penyebab nyeri segera diketahui dan penanganan nyeri segera dilakukan. 

Referensi:

  1. AlAteeq, M et al. Plain lumbosacral X-rays for low back pain: Findings correlate with clinical presentation in primary care settings. J Family Med Prim Care. 2020 Dec; 9(12): 6115-6120.
  2. Rao D, Scuderi G, Scuderi C, Grewal R, Sandhu SJ. The Use of Imaging in Management of Patients with Low Back Pain. J Clin Imaging Sci 2018; 8:30. Available FREE in open access from: http://www.clinicalimagingscience. org/text.asp?2018/8/1/30/23970.
  3. Roudsari B, Jarvik JG. Lumbar Spine MRI for Low Back Pain: Indications and Yield. AJR 2010 Sept; 195: 550-9.
  4. Koes, BW et al. An Updated Overview of Clinical Guidelines for the Management of Non-specifi c Low Back Pain in Primary Care. Eur Spine J. 2010 Dec; 19(12):2075-94.
  5. Lateef H, Patel D. What is The Role of Imaging in Acute Low Back Pain?. Curr Rev Musculoskelet Med. 2009 April 28; 2:69–73.
  6. https://www.radiologyinfo.org/en/info/acs-low-back-pain