(021) 50829292 (IGD) (021) 50829282 Pencarian

Rehabilitasi Pasca Operasi Total Knee Replacement (Ganti Sendi Lutut)

Prevalensi pasien osteoarthritis (OA) atau pengapuran lutut di Indonesia mencapai 23,6-31,3% dan sekitar 1–2 juta lansia diantaranya menderita cacat akibat OA. Derajat OA diklasifikasikan menjadi ringan, sedang, dan berat. OA derajat berat seringkali disertai deformitas atau perubahan bentuk sendi lutut yang apabila tidak dilakukan operasi, hasilnya menjadi tidak optimal.

Tatalaksana yang paling ideal bagi pasien OA derajat berat adalah penggantian sendi lutut atau Total Knee Replacement (TKR). Tindakan operasi TKR bertujuan untuk mengurangi nyeri dan mengembalikan fungsi gerak. Selain mengalami kerusakan sendi, pada umumnya pasien OA juga mengalami penurunan kekuatan otot paha karena pasien cenderung mengurangi gerak.

Setelah nyeri berkurang pasca operasi TKR, maka diperlukan rehabilitasi dengan tujuan untuk menjaga atau meningkatkan kekuatan otot paha dan meningkatkan lingkup gerak sendi lutut sehingga dapat beraktivitas kembali. Berdasarkan hasil penelitian, pasien yang menjalani rehabilitasi akan berkurang nyeri, kekakuan, dan memiliki kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari lebih baik dibandingkan yang tidak melakukan terapi rehabilitasi pasca operasi TKR.

Program rehabilitasi dapat dimulai segera sesudah operasi TKR selama kurang lebih 6–8 minggu sesuai kondisi pasien. Pada umumnya, pasien yang telah melakukan rehabilitasi secara intensif memiliki kemampuan berjalan yang lebih baik dibandingkan pasien yang tidak melakukan rehabilitasi secara intensif. Rehabilitasi pasca tindakan operasi TKR dimulai dengan latihan yang bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi pada tungkai dan kaki, serta menguatkan otot dan gerakan lutut. Latihan dilakukan selama 20–30 menit sebanyak 2-3 kali sehari dan latihan berjalan selama 30 menit sebanyak 2–3 kali sehari.

Bentuk Latihan Pasca Operasi TKR

1. Quadriceps Setting Exercise

Sesi awal latihan terdiri atas latihan otot quadriseps atau yang disebut quadriseps setting exercise (QSE), yang dilakukan selama 5–10 detik, diulang 10 kali selama 2 menit, diikuti istirahat 1 menit, dan dapat diulang sesuai kemampuan pasien.

2. Straight Leg Raises

Latihan ini dilakukan dengan mengangkat tungkai ke atas beberapa sentimeter dengan posisi lutut lurus, kemudian posisi ditahan selama 5 sampai 10 detik dan diturunkan perlahan. Gerakan ini dapat diulang sesuai kemampuan pasien selama 3 menit.

3. Ankle Pump

Latihan ini dilakukan dengan gerakan mengangkat dan menurunkan pergelangan kaki secara bergantian selama 2–3 menit.

4. Bed-supported Knee Bends

Posisi lutut menekuk dan kaki digerakkan mendekati tubuh secara perlahan kemudian ditahan selama 5–10 detik dan diluruskan kembali secara perlahan. Gerakan diulangi beberapa kali sesuai kemampuan pasien. Latihan ini memerlukan waktu selama 2 menit.

5. Sitting-supported Knee Bend

Saat pasien duduk di kursi, tungkai ditahan dengan meletakkan pergelangan kaki di bawah kaki yang dioperasi untuk menyangga. Lutut diluruskan dan diturunkan secara perlahan. Gerakan ini dapat dilakukan beberapa kali sesuai kemampuan pasien.

6. Sitting-unsupported Knee Bend

Setelah pasien mampu melakukan latihan sitting-supported knee bend, maka dapat dilanjutkan dengan latihan sitting-unsupported knee bend. Saat duduk di kursi, lutut diangkat sampai posisi lurus kemudian ditahan selama 5–10 detik dan diturunkan perlahan. Gerakan dilakukan berulang beberapa kali sesuai kemampuan. Latihan ini sebaiknya dilakukan selama 3 menit.

Setelah beberapa kali latihan di atas, pasien dapat melanjutkan dengan latihan intensif di rumah sakit, seperti latihan dengan menggunakan alat Continous Pasif Movement dan latihan penguatan otot-otot lutut dengan menggunakan alat NK Table.

Seluruh tatalaksana tersebut dapat dilakukan dengan aman dan tersupervisi secara kolaboratif oleh para ahli bidang yang terkait di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUI.

Artikel dipublikasikan juga pada Buletin Bicara Sehat Edisi 8, yang dapat diakses melalui (KLIK)

 

Referensi:

  1. Chen PQ, Cheng CK, Shang HC, Wu JJ. Gait analysis after total knee replacement for degenerative arthritis. J Formos Med Assoc 1991;90:160–6. [PubMed: 1678410]
  2. Mizner RL, Petterson SC, Stevens JE, Vandenborne K, Snyder-Mackler L. Early quadriceps strength loss after total knee arthroplasty: The contributions of muscle atrophy and failure of voluntary muscle activation. Journal of Bone and Joint Surgery. 2005;87(5):1047-1053. doi:10.2106/JBJS.D.01992
  3. Moffet H, Collet JP, Shapiro SH, Paradis G, Marquis F, Roy L. Effectiveness of intensive rehabilitation on functional ability and quality of life after first total knee arthroplasty: A single-blind randomized controlled trial. Arch Phys Med Rehabil. 2004;85(4):546-556. doi:10.1016/j.apmr.2003.08.080
  4. Total Knee Replacement Guide Exercice. https://orthoinfo.aaos.org/en/recovery/total-knee-replacement-exercise-guide/ 
  5. Dwipayana GA, Sawenda K, Krishnan D. Prevalensi dan Distribusi Osteoartritis Berdasarkan Karakteristik, Indeks Masa Tubuh, Riwayat Beban Pekerjaan, dan Faktor Biomekanik pada Penduduk Usia Lanjut di Desa Serampingan, Kecamatan Selemadeg Kabupaten Tabanan. Denpasar: Fakultas Kedokteran Universitas Udayana; 2012