Nyeri tulang belakang salah satunya adalah Nyeri Punggung Bawah (LBP) atau Low Back Pain (LBP) merupakan masalah yang kompleks dan apabila dibiarkan dapat menurunkan produktivitas kerja. Masalah nyeri tulang belakang meningkat tiap tahunnya, terutama di populasi produktif. Angka kejadian nyeri tulang belakang setiap tahunnya meningkat antara 6-15% dari seluruh populasi di dunia, dengan prevalensi berkisar antara 7,6-37%. LBP kronis dapat menyebabkan gangguan aktivitas sehingga menimbulkan kerugian ekonomis yang cukup besar, dengan restriksi pendapatan tahunan mencapai 297 juta hari dan absensi kehadiran kerja selama 87 juta hari.
Kejadian LBP kronis paling sering disebabkan oleh degenerasi diskus intervertebralis (DDI) terutama di segmen lumbal. DDI secara normal terjadi akibat proses penuaan yang disebabkan ketidakseimbangan antara proses pembentukan dan perbaikan matriks ekstraselular dengan proses degenerasinya yang akan menimbulkan gejala saat dekade kelima.
Diskus intervertebralis terdiri atas inti yang disebut nukleus pulposus yang terletak di tengah diskus dan dikelilingi oleh cincin yang disebut annulus fibrosus. Nukleus pulposus mengandung gelatin dan selnya terdiri atas matriks ekstraselular yang kaya akan proteoglikan dan air. Proses DDI ditandai oleh perubahan bentuk dan komponen penyusunan di annulus fibrosus dan nukleus pulposus, yaitu densitas selular meningkat namun disertai dengan penurunan viabilitas akibat penuaan dan kematian sel. Hal tersebut berkaitan dengan peningkatan aktivitas enzim matriks metalloproteinase dan agrekanase serta peningkatan sitokin-sitokin katabolik. Perubahan tersebut menyebabkan degradasi proteoglikan dan air di dalam nukleus pulposus sehingga diisi oleh fibrokartilago yang menyebabkan penyempitan ruang diskus intervertebralis.
Tatalakasana LBP saat ini bersifat terapi konservatif yang dilakukan dengan memberikan obat analgesi, non-steroidal anti-inflamation drugs (NSID), fisioterapi, akupuntur, hingga pembedahan berupa fusi spinal atau artroplasti diskus. Pendekatan terapi tersebut terbukti dapat menghambat proses inflamasi diskus intervertebralis, namun tidak mengobati etiologi utamanya, yaitu degenerasi diskus sehingga proses degenerasi terus berlanjut. Belum ada bukti secara ilmiah yang menunjukkan bahwa terapi konservatif jangka panjang dapat memperbaiki DDI. Begitupun dengan terapi pembedahan berupa fusi spinal atau artroplasti diskus, secara signifikan belum meredakan nyeri kronis yang dialami pasien, bahkan cenderung menyebabkan disabilitas.
Pendekatan terapi terbaru saat ini yang sedang dikembangkan meliputi terapi rekayasa genetik, rekayasa jaringan dan terapi regeneratif. Terapi genetik membutuhkan proses transfeksi virus yang berisiko menimbulkan infeksi, mutasi dan respon imun terhadap virus tersebut. Strategi terapi lainnya dengan injeksi faktor pertumbuhan (growth factor) juga dinilai potensial untuk menangani DDI. Terapi faktor pertumbuhan tersebut terbukti dapat memicu pertumbuhan sel dan memicu proses migrasi sel dari sumsum tulang sekitar menuju diskus, namun proses ini tergantung ketersediaan dan jumlah sel yang bemigrasi.
Terapi yang juga potensial untuk dilakukan adalah terapi regeneratif menggunakan sel punca mesenkimal (SPM) yang ditransplantasikan ke dalam diskus intervertebralis. SPM memiliki kemampuan untuk bermultiplikasi dan berdiferensiasi menjadi sel dengan berbagai galur. Sel yang berperan dalam DDI yaitu sel kondrosit yang berfungsi menghasilkan matriks ekstraselular. Penelitian injeksi tunggal sel mesenkimal yang dilakukan di diskus intervertebralis hewan domba menunjukkan adanya perbaikan proteoglikan setelah 6 bulan injeksi. Penelitian menggunakan injeksi SPM asal tali pusat di diskus, menunjukkan adanya perbaikan klinis dan peningkatan kualitas hidup setelah injeksi SPM yang dilakukan selama 2 tahun. Sebuah telaah sistematik mengenai keamanan dan efikasi SPM terhadap DDI melaporkan bahwa implantasi sel punca berperan menghambat degenerasi diskus.
Penelitian yang dilakukan di Indonesia mengenai efek implantasi SPM asal sumsum tulang di diskus intervertebralis kelinci yang didistraksi menujukkan adanya respon perbaikan degenerasi di diskus intervertebralis tersebut. Selanjutnya penelitian SPM juga telah dicobakan di manusia untuk melihat efektivitas dan keamanan terapi implantasi SPM pada pasien DDI. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa SPM aman diberikan, dapat mengurangi proses LBP dan meningkatkan kualitas hidup pasien dengan penyakit sendi degeneratif. Penanganan masalah nyeri punggung bawah secara non operatif maupun tindakan operatif dapat dilakukan di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) yang dikerjakan oleh tenaga kesehatan kompeten dan didukung dengan alat diagnostik terkini serta instrument operasi modern.
Artikel dipublikasikan juga pada Buletin Bicara Sehat Edisi 6, yang dapat di akses melalui (KLIK)
Sumber:
- Ehlrich GE. Low back pain. Bull World Heal Organ Int J Public Heal. 2003;81(9):671–767.
- Andersson GBJ. Epidemiological features of chronic low-back pain. Lancet. 1999 Aug 14;354(9178):581–5.
- Siddiqi F, Hayes V, Grande D, Hakim M. Intradiscal stem cell implantation for degenerative disk disease. In: Minimally Invasive Surgery in Orthopedics [Internet]. Springer International Publishing; 2016 [cited 2020 Sep 27]. p. 1171–88. Available from: https://link.springer.com/referenceworkentry/10.1007/978-3-319-34109-5_111
- Wei A, Shen B, Williams L, Diwan A. Mesenchymal stem cells: potential application in intervertebral disc regeneration. Transl Pediatr. 2014;3(2):71–90.
- Handley C, Goldschlager T, Oehme D, Ghosh P, Jenkin G. Mesenchymal stem cell tracking in the intervertebral disc. World J Stem Cells. 2015;7(1):65.
- Ouyang A, Cerchiari AE, Tang X, Liebenberg E, Alliston T, Gartner ZJ, et al. Effects of cell type and configuration on anabolic and catabolic activity in 3D co-culture of mesenchymal stem cells and nucleus pulposus cells. J Orthop Res. 2017 Jan 1;35(1):61–73.
- Taher F, Essig D, Lebl DR, Hughes AP, Sama AA, Cammisa FP, et al. Lumbar Degenerative Disc Disease: Current and Future Concepts of Diagnosis and Management. Adv Orthop. 2012;2012:1–7.
- Drazin D, Rosner J, Avalos P, Acosta F. Stem Cell Therapy for Degenerative Disc Disease. Adv Orthop. 2012;2012:1–8.
- Pang X, Yang H, Peng B. Human umbilical cord mesenchymal stem cell transplantation for the treatment of chronic discogenic low back pain - PubMed. Pain Physician. 2014 Jul;17(4):E525–E230.
- Yim RLH, Lee JTY, Bow CH, Meiji B, Leung V, Cheung KMC, et al. A systematic review of safety and efficacy of mesenchymal stem cells for disc degeneraton: insight and future directions for regenerative terapeutics. Stem Cells Dev. 2014;23(24):525–230.
- Hee HT, Ismail HD, Lim CT, Goh JCH, Wong HK. Effects of implantation of bone marrow mesenchymal stem cells, disc distraction and combined therapy on reversing degeneration of the intervertebral disc. J Bone Joint Surg Br. 2010 May 1;92-B(5):726–36.
- Rahyussalim, Prima EM. Efektivitas dan keamanan terapi implantasi sel punca mesenkimal tali pusat pada pasien dengan penyakit nyeri punggung bawah karena degenerasi diskus intervertebralis. FKUI. 2020