(021) 50829292 (IGD) (021) 50829282 Pencarian

Waspada! Gangguan Ginjal Pada Ibu Hamil, Preeklampsia salah satunya!

Kehamilan merupakan sebuah anugerah bagi setiap orang tua. Meskipun demikian, tidak sedikit ibu yang mengalami keluhan ataupun muncul penyakit baru saat hamil dan dapat menjadi berat jika sebelum hamil sudah memiliki riwayat penyakit tertentu. Salah satu penyakit yang dapat muncul saat hamil adalah gangguan ginjal. Gangguan ginjal dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal sehingga tidak hanya membahayakan keselamatan ibu, tetapi juga si buah hati dalam kandungan. Jadi, penting bagi para Ibu untuk mengenali gangguan fungsi ginjal selama  kehamilan agar kondisi tersebut dapat dicegah dan diatasi dengan baik.

Infeksi Ginjal atau Pielonefritis

Ginjal merupakan salah satu organ berkemih di sistem urinaria. Infeksi ginjal adalah infeksi di organ ginjal yang diakibatkan oleh virus, jamur, bakteri atau parasit. Perlu diingat oleh para Ibu bahwa secara alami sistem urinaria dapat mencegah infeksi dengan mengeluarkan urin secara berkala. 

Perubahan hormon selama kehamilan meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih (ISK). Perubahan hormon dan mekanika tubuh menyebabkan urin lebih lama keluar dan tertahan di kandung kemih serta terjadinya refluks vesikoureteral atau mengalirnya urin kembali ke saluran kemih. Perubahan ini karena perempuan memiliki saluran kemih (saluran dari kandung kemih ke lubang luar) yang pendek sehingga meningkatkan risiko ISK. Apabila kondisi ISK dibiarkan, bakteri di kandung kemih akan berkembang biak menjadi banyak yang jika disertai dengan perubahan hormonal atau mekanik, maka bakteri tersebut dapat menyebar ke ginjal dan mengakibatkan infeksi ginjal.

Tanda dan gejala infeksi ginjal bervariasi, seperti nyeri saat buang air kecil (BAK), demam, nyeri punggung, dan meningkatnya jumlah leukosit (sel darah putih) di urin atau darah. Meskipun demikian, seringkali infeksi ginjal tidak menunjukkan gejala, sehingga pemeriksaan urinalisis lengkap penting dilakukan di awal kehamilan. 

Lalu, bagaimana cara mencegah infeksi ginjal dan saluran kemih? Jangan khawatir , infeksi ginjal selama hamil dapat dicegah dengan cara menjaga kebersihan alat kelamin, tidak membiasakan  menahan BAK, hindari menggunakan produk deterjen maupun sabun kewanitaan yang mengandung bahan kimia keras atau mengandung bahan yang menyebabkan iritasi, serta cukupi kebutuhan cairan setiap harinya. 

Preeklamsia

Selain infeksi ginjal, salah satu masalah serius di ginjal yang dapat muncul selama kehamilan adalah kejadian preeklamsia. Para Ibu harus mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan preeklamsia dan faktor risikonya, serta bagaimana preeklamsia dapat menyebabkan gangguan ginjal. Preeklamsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah yang disertai dengan atau tanpa adanya protein di urin. Preeklamsia dapat disertai dengan gejala perburukan lain seperti gangguan fungsi hati dan ginjal yang terdeteksi melalui pemeriksaan laboratorium atau USG (ultrasonografi). Terdapat beberapa faktor risiko preeklampsia seperti obesitas, kehamilan diatas usia 30 tahun ataupun kehamilan di usia sangat muda, hipertensi kronik atau memiliki riwayat preeklamsia pada kehamilan sebelumnya, dan adanya penyakit autoimun. Adapun gejala khas preeklamsia yaitu: 

  • Tekanan darah tinggi yang disertai ada atau tidaknya protein dalam urine

  • Nyeri kepala yang tidak hilang dengan obat

  • Mual disertai muntah

  • Pandangan kabur

  • Sesak napas

  • Gangguan fungsi hati dan ginjal.

Saat memasuki fase kehamilan tentunya terjadi banyak perubahan di tubuh, termasuk perubahan di ginjal.  Selama kehamilan, secara normal terjadi perubahan fisiologis ginjal  yang salah satunya ditandai dengan perubahan hemodinamik seperti peningkatan volume darah dan curah jantung yang menyebabkan peningkatan aliran darah ke ginjal dan laju filtrasi ginjal (LFG). Selain perubahan fisiologis juga terjadi perubahan anatomis berupa peningkatan ukuran dan berat ginjal dan perbesaran glomerulus. Namun demikian, Ibu hamil dengan  preeklampsia, akan terjadi penurunan LFG jika    dibandingkan  dengan   ibu hamil   tanpa preeklampsia. Ibu hamil dengan preeklampsia dapat menunjukkan tanda yang jelas dari kerusakan ginjal yaitu peningkatan serum ureum, kreatinin, dan penurunan nilai LFG. Pada umumnya, penyakit ginjal di tahap awal masih bersifat asimptomatis atau tanpa tanda gejala sampai terjadinya gagal ginjal lanjut. Komplikasi serius dari preeklamsia sangat mungkin terjadi jika penanganannya tidak segera dilakukan. Jadi, bagi ibu Hamil Lakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala dan segera konsultasikan ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan jika mengalami gejala seperti di atas. Sebagai salah satu rumah sakit rujukan terdepan dengan beberapa pusat layanan terpadu dan unggulan, RSUI berkomitmen penuh dalam memberikan layanan paripurna dan terintegrasi guna membantu permasalahan dalam bidang kebidanan dan kandungan. Jadi, jangan ragu dan takut untuk memeriksakan diri ya. Salam sehat.

Artikel dipublikasikan juga pada Buletin Bicara Sehat Edisi 7, yang dapat di akses melalui (KLIK)