Osteoporosis adalah penyakit yang sering tidak disadari hingga terjadi patah tulang. Kondisi ini muncul ketika tulang menjadi lemah dan rapuh akibat hilangnya massa tulang lebih cepat dibanding kemampuan tubuh untuk menggantikannya. Akibatnya, kepadatan tulang menurun dan risiko patah tulang meningkat.
Siapa Saja yang Berisiko Mengalami Osteoporosis?
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko osteoporosis, mulai dari genetik, gaya hidup, hingga kondisi medis tertentu.
- Faktor Genetik dan Demografis
- Riwayat keluarga dengan osteoporosis
- Pria dan wanita berusia di atas 50 tahun
- Faktor Gaya Hidup
- Indeks massa tubuh (IMT) rendah
- Amenore sekunder lebih dari 1 tahun (misalnya akibat olahraga berlebihan)
- Gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia
- Faktor Pola Hidup
- Kebiasaan merokok
- Konsumsi alkohol berlebihan (lebih dari tiga gelas per hari dalam jangka panjang)
- Asupan kalsium yang rendah
- Kekurangan vitamin D akibat minim paparan sinar matahari
- Kurang aktivitas fisik
- Faktor Riwayat Kesehatan
- Rheumatoid arthritis
- Penyakit ginjal kronis
- Hiperparatiroidisme atau hipertiroidisme
- Menopause dini (alami maupun karena operasi)
- Terapi hormon untuk kanker prostat atau payudara
- Konsumsi obat tertentu seperti kortikosteroid lebih dari tiga bulan, obat antikejang, atau pengencer darah
- Kondisi yang mengurangi kemampuan bergerak, seperti cedera tulang belakang
Gejala Osteoporosis
Osteoporosis dikenal sebagai “silent disease” karena sering tidak menimbulkan gejala apa pun sampai terjadi patah tulang. Namun, ada tanda-tanda awal yang perlu diwaspadai, antara lain:
- Gusi menyusut akibat berkurangnya massa tulang rahang
- Kekuatan genggaman tangan melemah
- Kuku rapuh dan mudah patah
Gejala Tahap Lanjut
Ketika osteoporosis semakin berat, gejalanya dapat berupa:
- Penurunan tinggi badan secara bertahap
- Postur tubuh membungkuk
- Nyeri punggung atau leher
- Patah tulang belakang
Bagaimana Osteoporosis Dideteksi?
Metode paling akurat untuk menilai kepadatan tulang adalah pemeriksaan DEXA (Dual-energy X-ray Absorptiometry). Pemeriksaan ini mengukur mineral tulang, terutama di area pinggul atau tulang belakang, dengan radiasi rendah dan bersifat non-invasif.
Interpretasi Skor-T Menurut WHO
| Klasifikasi | Skor-T |
| Normal | ≥ -1.0 |
| Low Bone Mass (Osteopenia) | -1.0 s.d. -2.5 |
| Osteoporosis | ≤ -2.5 |
| Osteoporosis Berat | ≤ -2.5 + riwayat fraktur |
Selain itu, dokter juga dapat menggunakan FRAX, alat kalkulasi yang memperkirakan risiko patah tulang dalam 10 tahun berdasarkan faktor risiko individu.
Karena osteoporosis sering tidak bergejala, skrining rutin sangat dianjurkan terutama bagi kelompok berisiko tinggi. Deteksi dini memungkinkan penanganan lebih cepat dan efektif sebelum terjadi patah tulang.
Layanan Pemeriksaan Osteoporosis di RSUI
RSUI Depok menyediakan layanan pemeriksaan DEXA serta konsultasi dengan dokter spesialis untuk evaluasi kesehatan tulang secara menyeluruh. Pemeriksaan dilakukan menggunakan teknologi pencitraan modern dan didukung tenaga kesehatan profesional.
Lakukan pemeriksaan kepadatan tulang secara berkala untuk mencegah risiko patah tulang.
📍 Alamat: Rumah Sakit Universitas Indonesia
Jl. Prof. DR. Bahder Djohan, Pondok Cina, Beji, Depok, Jawa Barat
📧 Email: rsui@ui.ac.id
📞 Telepon: (021) 50829292
📱 WhatsApp: 0811 9113913
Referensi
- Hall JE, Hall ME. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology, International Edition, 14th Edition. Vol. 14. ELSEVIER; 2020.
- Föger-Samwald U, Dovjak P, Azizi-Semrad U, Kerschan-Schindl K, Pietschmann P. Osteoporosis: Pathophysiology and therapeutic options. EXCLI J. 2020;19:1017–37.
- Pouresmaeili F, Kamali Dehghan B, Kamarehei M, Yong Meng G. A comprehensive overview on osteoporosis and its risk factors. Ther Clin Risk Manag. 2018 Nov;Volume 14:2029–49.
- Saeedi P, Shavandi A, Meredith-Jones K. Nail Properties and Bone Health: A Review. J Funct Biomater. 2018 Apr 23;9(2):31.
- Ahn KH, Lee Y, Sohn T yong, Kim DY, Ryu M, Gym H, et al. Association between Relative Handgrip Strength and Osteoporosis in Older Women: The Korea National Health and Nutrition Examination Survey 2014–2018. Ann Geriatr Med Res. 2020 Dec 31;24(4):243–51.
- Sangondimath G, Sen RK, T. FR. DEXA and Imaging in Osteoporosis. Indian J Orthop. 2023 Dec 12;57(S1):82–93.
- Screening for Osteoporosis to Prevent Fractures: Recommendation Statement. Am Fam Physician. 2018 Nov 15;98(10):Online.
- Schini M, Johansson H, Harvey NC, Lorentzon M, Kanis JA, McCloskey E V. An overview of the use of the fracture risk assessment tool (FRAX) in osteoporosis. J Endocrinol Invest. 2023 Oct 24;47(3):501–11.