Selang dada atau gembok salir air yang dikenal dalam dunia medis sebagai water sealed drainage (WSD) yaitu tindakan medis bertujuan mengeluarkan cairan atau udara dari rongga dada melalui selang. Selang dengan air sebagai “katup” ini memungkinkan pergerakan cairan atau udara keluar dari rongga dada secara satu arah. Pemasangan selang dada dilakukan pada kondisi seperti akumulasi udara (pneumotoraks), cairan (efusi pleura), darah (hematotoraks), dan nanah di rongga pleura (empiema toraks). Kondisi tersebut dapat diketahui berdasarkan keluhan yang dialami oleh pasien seperti sesak napas, pemeriksaan fisis paru dan pemeriksaan penunjang seperti foto toraks, ultrasonografi, dan CT-scan dada.
Pemasangan WSD menggunakan bius lokal dapat dilakukan langsung di samping tempat tidur pasien atau di ruang tindakan. Selang dada dewasa memiliki ukuran diameter 6,7 hingga 13,3 mm disesuaikan kondisi yang dialami oleh pasien. Selang dada diinsersikan pada ruang antariga di sisi samping dada dan sampai menembus rongga dada. Selang lalu dihubungkan ke penampung WSD. Drainase satu arah ini terjadi karena ada perbedaan tekanan antara rongga dada dan botol penampung, sehingga cairan yang sudah masuk ke dalam botol penampung tidak dapat kembali ke rongga dada. Alat WSD ini dipertahankan sampai jumlah cairan atau udara di rongga dada minimal. Pasien dapat bernapas lebih nyaman setelah dilakukan pemasangan WSD.
Pasien rawat yang telah dipasang WSD dievaluasi berkala selama beberapa hari, seperti perkembangan keluhan pasien, jumlah cairan atau udara, kemungkinan kebocoran atau sumbatan di selang dada, serta kemungkinan terjadi komplikasi pemasangan WSD. Jumlah produksi cairan atau udara terdeteksi berkurang di dalam penampung menandakan sudah terjadi perbaikan klinis. Apabila sudah mengalami perbaikan, maka WSD akan dilepas seluruhnya kemudian pasien dipulangkan untuk rawat jalan.
Komplikasi yang sering terjadi akibat pemasangan WSD adalah nyeri pada lokasi insersi. Sedangkan komplikasi yang jarang terjadi (<5% kasus) yaitu perdarahan, infeksi di lokasi insersi, terdapat udara bebas di bawah kulit (emfisema subkutis), malposisi selang dada, cedera organ atau saraf, dan edema paru terjadi akibat pengembangan paru kolaps secara cepat. Risiko infeksi dapat dikurangi dengan cara melakukan perawatan luka secara rutin dan menjaga kebersihan sekitar lokasi insersi.
Pastikan paru Anda selalu sehat dengan melakukan pola hidup bersih dan sehat, sehingga Anda terbebas dari penyakit paru yang mengakibatkan harus dipasang WSD ini.
Salam sehat.
Referensi:
- Soehardiman D. Pemasangan water sealed drainage. In: Menaldi R, et.al. editors. Buku ajar pulmonology dan kedokteran respirasi. 1st ed. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia; 2017.p.464-471
- American Thoracic Society. Chest tube thoracostomy: patient education. Diakses dari: www.thoracic.org
- McDermott S, Levis DA, Arellano. Chest drainage. Seminars in Interventional Radiology. 2012. 29: 247-55
- Hernandez MC, El Khatib M, Prokop L, Zielinski MD, Aho JM. Complications in tube thoracostomy: Systematic review and meta-analysis. J Trauma Acute Care Surg. 2018;85:410-416