(021) 50829292 (IGD) (021) 50829282 Pencarian

Mencegah Penyakit Kardiovaskular Melalui Medical Check-Up

Penyakit kardiovaskular masih menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak di seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit jantung dan stroke menyebabkan sekitar 19,8 juta kematian setiap tahunnya. Kematian di Indonesia akibat penyakit Kardiovaskular mencapai 765.660 penduduk per tahun, yang terdiri dari stroke 404.559 kematian, penyakit jantung koroner 276.493 kematian, Penyakit jantung hipertensi 59.125 kematian, dan penyakit kardiovaskular lainnya.

Banyak dari kasus ini dapat dicegah melalui perubahan gaya hidup dan deteksi dini. Salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyakit kardiovaskular adalah melalui pemeriksaan kesehatan berkala atau medical check-up. Pemeriksaan ini membantu mengidentifikasi faktor risiko sejak dini, sehingga dapat mengambil tindakan proaktif untuk menjaga kesehatan jantung.

Memahami Penyakit Kardiovaskular

Penyakit kardiovaskular mengacu pada sekelompok gangguan yang memengaruhi jantung dan pembuluh darah, termasuk penyakit arteri koroner, gagal jantung, stroke, dan hipertensi. Faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular meliputi tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak. Meskipun kecenderungan genetik juga berperan, gaya hidup dan intervensi medis dini secara signifikan memengaruhi pencegahan penyakit.

Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Berkala

Pemeriksaan kesehatan berkala berfungsi sebagai tindakan pencegahan yang penting terhadap penyakit kardiovaskular. Pemeriksaan berkala memungkinkan dokter untuk menilai faktor risiko, memantau tren kesehatan, dan memberikan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi. Manfaat utama pemeriksaan berkala meliputi:

1.  Deteksi Dini Faktor Risiko
Banyak faktor risiko kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi, sering kali berkembang tanpa gejala yang nyata. Pemeriksaan berkala membantu mendeteksi kondisi ini sejak dini, memungkinkan intervensi tepat waktu sebelum menyebabkan komplikasi parah seperti serangan jantung atau stroke.

2.  Memantau Tekanan Darah
Hipertensi merupakan penyebab utama penyakit jantung. Pemeriksaan tekanan darah rutin membantu mengidentifikasi pembacaan yang tinggi, mendorong perubahan gaya hidup atau penyesuaian pengobatan untuk mencegah kerusakan pada jantung dan pembuluh darah.

3.  Memeriksa Kadar Kolesterol dan Gula Darah
Kolesterol tinggi dan diabetes secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung. Tes profil lipid rutin dan pemeriksaan glukosa darah membantu menilai risiko ini dan memandu intervensi diet atau medis yang diperlukan.

4.  Menilai Fungsi Jantung
Elektrokardiogram (EKG) atau tes stres selama pemeriksaan dapat mendeteksi irama jantung yang tidak teratur, penyumbatan, atau kelainan jantung lainnya. Mengidentifikasi masalah tersebut sejak dini dapat mencegah komplikasi parah dan meningkatkan hasil pengobatan.

5.  Mempromosikan Gaya Hidup Sehat Jantung
Konsultasi kesehatan secara berkala memberikan penyedia layanan kesehatan untuk merekomendasikan tindakan pencegahan kepada pasien tentang pola makan, olahraga, penghentian merokok, dan manajemen stres—komponen utama kesehatan kardiovaskular. Saran yang dipersonalisasi (khusus) membantu individu untuk mengadopsi perubahan gaya hidup yang berkelanjutan.

Frekuensi Pemeriksaan Medis yang Direkomendasikan

Frekuensi pemeriksaan kardiovaskular bervariasi berdasarkan usia, status kesehatan, dan faktor risiko:

  • Dewasa Muda (20-39 tahun): Tekanan darah, kolesterol, dan kadar glukosa harus diperiksa setiap 3-5 tahun.
  • Dewasa Paruh Baya (40-59 tahun): Pemeriksaan tahunan untuk tekanan darah, kolesterol, dan diabetes direkomendasikan, bersama dengan EKG jika ada faktor risiko.
  • Dewasa Lanjut Usia (60+ tahun): Pemeriksaan yang lebih sering, termasuk penilaian kardiovaskular yang komprehensif, diperlukan untuk memantau potensi masalah jantung terkait usia.

Tindakan Pencegahan Tambahan

Meskipun pemeriksaan rutin sangat penting, pemeriksaan tersebut harus dikombinasikan dengan strategi pencegahan lainnya, termasuk:

  • Pola Makan Sehat: Mengonsumsi makanan yang kaya buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, dan protein rendah lemak sambil membatasi makanan olahan, lemak jenuh, dan natrium berlebih.
  • Olahraga Rutin: Melakukan setidaknya 150 menit olahraga intensitas sedang per minggu untuk menjaga kesehatan jantung.
  • Menghindari Tembakau dan Alkohol Berlebihan: Berhenti merokok dan mengonsumsi alkohol dalam jumlah sedang dapat menurunkan risiko kardiovaskular secara signifikan.
  • Mengelola Stres: Mempraktikkan teknik mindfulness, meditasi, atau relaksasi untuk mengurangi ketegangan kardiovaskular akibat stres.

Kesimpulan

Penyakit kardiovaskular masih menjadi tantangan kesehatan global yang signifikan, tetapi pencegahan dapat dicapai melalui pemeriksaan medis rutin dan perubahan gaya hidup. Pemeriksaan rutin membantu mendeteksi faktor risiko sejak dini, sehingga individu dapat mengambil langkah proaktif dalam mengelola kesehatan jantung mereka. Dengan menggabungkan pemeriksaan medis rutin dengan gaya hidup sehat jantung, individu dapat secara signifikan mengurangi kemungkinan terkena penyakit kardiovaskular, yang mengarah pada hidup yang lebih panjang dan lebih sehat.

Layanan Medical Check-Up di RSUI

Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Depok menyediakan layanan Medical Check-Up (MCU) yang komprehensif untuk mendeteksi dini risiko penyakit kardiovaskular, termasuk jantung dan stroke. Dengan pemeriksaan rutin, Anda dapat mengetahui kondisi kesehatan lebih awal, sehingga langkah pencegahan maupun pengobatan dapat dilakukan tepat waktu.

📍 Alamat: Rumah Sakit Universitas Indonesia
Jl. Prof. DR. Bahder Djohan, Pondok Cina, Beji, Depok, Jawa Barat
📧 Email: rsui@ui.ac.id
📞 Telepon: (021) 50829292
📱 WhatsApp:  0811 9113913

Referensi:

  1. Mensah GA, Fuster V, Murray CJL, et al. Global burden of cardiovascular diseases and risks, 1990-2022. JACC. 2023 Dec, 82 (25) 2350–2473.
  2. Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME). Global Burden of Disease Study 2021 (GBD 2021): Indonesia Country Profile. Seattle, USA: IHME, University of Washington, 2025. Available from: https://vizhub.healthdata.org/gbd-results/. Accessed (06 February 2025).
  3. PERKI. Pedoman Tata Laksana Sindrom Koroner Akut. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia 2024.